Banda Aceh - Kapal yang diduga membawa 120 orang warga Rohingya dilihat nelayan Aceh di Perairan Bireuen. Kapal itu diduga mengalami kerusakan mesin.
"Kondisi kapal bagus cuma mesinnya katanya meledak. Rusak mesin," kata Panglima Laot Bireuen Badruddin Yunus kepada wartawan, Senin (27/12/2021).
Kapal Diduga Angkut Pengungsi Rohingya di Laut Aceh Berisi 120 Orang
Dia mengatakan kapal itu ditemukan nelayan terombang-ambing di tengah laut. Kapal tersebut kemudian ditarik ke lokasi 60 mil dari daratan Bireuen.
Para nelayan disebut mengikat kapal itu di rumpon. Badruddin menjelaskan nelayan Aceh ikut menjaga kapal berisi anak-anak dan orang dewasa itu.
"Kondisi mereka sehat, kemarin sudah dikasih makanan oleh nelayan kita. Semalam juga diantar makanan oleh nelayan Jeunieb," jelas Badruddin.
Kapal tersebut ditemukan nelayan Bireuen, Minggu (26/12). Orang di dalam kapal disebut melempar kertas ke kapal nelayan Aceh untuk memberitahukan jumlah mereka.
"Jumlah orang di kapal 120 orang terdiri 11 orang laki-laki, 61 anak di bawah umur dan sisanya perempuan," ujar Badruddin.
Menurutnya, kapal tersebut masih berada di tengah laut. Nelayan Aceh disebut masih menunggu arahan pihak berwenang terkait keberadaan kapal itu.
"Sekarang belum ada perintah untuk dibawa ke daratan," ujarnya.
Sebelumnya, nelayan Aceh melihat kapal yang diduga membawa warga etnis Rohingya berada di Perairan Bireuen. Kapal itu masih berada di tengah lautan.
Dalam foto diperoleh media ini, Minggu (26/12), orang-orang di dalam kapal tampak perempuan dan laki-laki beragam usai. Mereka memenuhi seisi kapal. Namun belum diketahui jumlah diduga warga Rohingya tersebut.
Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek mengatakan, kapal itu terpantau sekitar 67 mil laut di Perairan Bireuen. Keberadaan kapal itu juga disebut telah diketahui oleh pihak TNI AL.
"Nelayan kita yang baru pulang melaut melaporkan mereka melihat adanya kapal Rohingya di depan Perairan Bireuen," kata Miftach kepada wartawan.(HR-RI.01.DMS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar