Banda aceh-Harian-RI
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ BAPPENAS menyampaikan bahwa dibutuhkan strategi khusus dalam mewujudkan salah satu Prioritas Nasional (PN) yaitu ketahanan ekonomi melalui pertumbuhan yang berkualitas sebagaimana diamanatkan dalam RPJM Nasional.
Strategi pelaksanaan yang dimaksud berupa peningkatan sektor pertanian, produktivitas pangan proyek prioritas yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya Aceh. Menindaklanjuti pendampingan terhadap pelaksanaan Proyek Prioritas yang ada di Aceh Tahun 2021, Biro Administrasi Pembangunan Setda Aceh kembali melakukan desk dan kunjungan lapangan terhadap proyek prioritas kehutanan.
Proyek prioritas sektor kehutanan dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Aceh, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Aceh dan Balai Pengelolaan Hutan Produksi (BPHP) ) Aceh.
Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Aceh,T Robby Irza, melalui Kabag Monev dan Pengendalian Pembangunan, Romi Aulia, menyampaikan bahwa penyelenggaraan desk dan kunjungan lapangan tahap III ini adalah upaya lanjutan dalam pendampingan progres pekerjaan proyek prioritas yang bertujuan untuk mewujudkan kolaborasi, sinergitas dan sinkronisasi pembangunan sektor kehutanan di Aceh yang mendukung Prioritas Nasional PN 1 (Penguatan Ketahanan Ekonomi) dan PN 6 (Pembangunan Lingkungan Hidup) Tahun 2021.
Turut mendampingi Tim Kunlap Biro Administrasi Pembangunan adalah utusan dari BPDAS Aceh dan BPHP Aceh. Selain itu, tim juga bertemu dengan Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH). Pelaksanaan kegiatan lapangan mulai dari 22 November hingga 2 Desember 2021.
Lokasi yang dituju antara lain kawasan pesisir barat Aceh meliputi Kabupaten Nagan Raya dan Abdya dengan target pemantauan proyek prioritas rehabilitasi hutan dan lahan secara vegetatif, kawasan pesisir timur Aceh meliputi Kabupaten Aceh Timur, Langsa dan Tamiang berupa rehabilitasi hutan dan lahan berupa penanaman mangrove.
Selain itu juga dataran tinggi gayo meliputi Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah untuk proyek prioritas rehabilitasi hutan dan lahan sipil teknis dan Pengembangan Usaha Jasa Lingkungan dan HHBK yang dapat dikendalikan dan dikendalikan berupa bantuan mesin pengolah biji kopi kepada Kelompok Tani Hutan.(HR-RI.DMS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar