Batam-Harian-RI.com
Pemerintah Kabupaten Simalungun Sumatera Utara menjajaki peluang kerja sama pangan, dengan memasok hasil pertanian ke Kota Batam Kepulauan Riau.
"Masyarakat Simalungun 70 persen adalah petani dan hasil pertanian hortikultura. Jadi banyak yang bisa disuplai ke Batam," kata Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga dalam kunjungan kerja di Kantor Pemkot Batam, Senin.(17/1)
Radiapoh mengungkapkan Kabupaten Simalungun merupakan daerah penghasil pertanian, utamanya hortikultura, seperti tomat, cabai, jahe, bawang dan lainnya.
Meski begitu, dalam kunjungan kerjanya ke Batam kali ini, ia membawa misi dagang cabai dan telur dari daerahnya untuk bertemu dengan distribusi sembako di Batam.
Di tempat yang sama Wali Kota Batam Muhammad Rudi memperkirakan kebutuhan sembako di Batam akan meningkat, seiring dengan perkembangan kota industri, perdagangan dan pariwisata itu.
Pada dasarnya, Batam bukanlah daerah pengembangan pertanian dan perkebunan. Karena itu dibutuhkan kerja sama dengan daerah penghasil pangan untuk memenuhi kebutuhan warga.
Ia menyampaikan, saat ini pihaknya gencar melakukan pembangunan. Dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang pesat, maka makin banyak warga dari daerah lain yang datang ke Batam, sehingga kebutuhan pangan pun meningkat.
"Bandara dan pelabuhan kami bangun, sebetulnya ke depan butuh sembako banyak. Sekarang yang masuk ke Batam 6 jutaan (orang), kalau nanti 15 jutaan akan banyak sekali," kata dia.
Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan para pelaku usaha untuk tetap memperhatikan harga agar tidak memberatkan masyarakat, meskipun secara hukum ekonomi semakin banyak kebutuhan, maka nilainya akan meningkat.
"Pengusaha boleh saja untung, tapi tak boleh mencekik rakyat. Nah, ini kembali merujuk pada MoU," kata dia.(HR-RI.JON)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar