Aceh Tenggara_Harian-RI.com
Menurut tim Investigasi media Harian-RI.com ada beberapa titik proyek program pisew pembangunan jalan rabat beton yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan diduga negara dirugikan yang pertama dititik kecamatan tanoh alas yang menghubungkan desa timang rasa dan rembah sayang yang anggarannya sebesar 600 juta.
Yang kedua, Jalan usaha tani yang jumlah anggarannya sampai berita ini di muat belum di ketahui.
Kedua lokasi tersebut jelas membuktikan proyek pisew di aceh tenggara di duga seperti ada permainan sehingga pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi seperti jalan rabat beton dan jalan usaha tani.
Jalan usaha tani merupakan salah satu sarana tranportasi untuk keperluan masyarakat, khususnya masyarakat petani guna membawa hasil pertanian seperti komoditi padi jagung dan lainnya.
Maka seharusnya pekerjaan proyek tersebut semestinya dikerjakan sesuai dengan spesifikasi teknis. Sehingga anggaran untuk pengejaran terhadap proyek tersebut tidak sia-sia dan tidak terkesan hanya untuk meraup keuntungan secara pribadi maupun kelompok dan golongan tertentu saja.
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Investigasi Harian-RI.com dua hari lalu dilokalisi Proyek Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (Pisew) tahun 2021 yang berlokasi di desa Pedesi kecamatan Bambel Aceh Tenggara terlihat sedang dikerjakan namun pengerjaan proyek fisik jalan tani itu diduga asal jadi.
Pasalnya selain dugaan bahwa kualitas pengerjaan proyek tersebut dikerjakan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis. Karena susunan pemasangan batu adukan semen dengan material pasirnya diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.
Kemudian pengerjaan proyek yang tengah berjalan itu diduga proyek sebagai proyek siluman serta terkesan tidak transparan. Karena dilokalisi proyek tidak ditemukan adanya papan informasi (plang Proyek). Padahal papan informasi terhadap pembangunan proyek merupakan salah satu bentuk transparan dalam sebuah pengerjaan proyek fisik. Sehingga wajar pengerjaan proyek tersebut menurut warga setempat tertutup.
Selanjutnya hasil wawancara Harian-RI.com dengan beberapa pekerja proyek tidak bisa memberikan keterangan yang detail seperti besarnya anggaran, maupun kualitas pengerjaan proyek.
Sementara itu, ditempat yang berbeda Harian-RI.com mencoba mengkonfirmasi junaidi sinaga sebagai ketua LSM KPK-N Aceh Tenggara.sabtu 29 januari 2022 mengatakan proyek tersebut di duga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, Hal itu diketahui saat tim LSM KPK-N memantau langsung di lokasi pekerjaan pembangunan rabat beton.
Panjang, Lebar, Dan Ketebalan rabat beton di duga tidak sesuai dengan ketentuan teknis setelah dilakukan pengukuran di lapangan, ungkap ketua LSM Pemantau Korupsi Nusantara(KPK-N) Junaidi Sinaga.(HR-RI_RED/SAM/TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar