SIGLI_Harian-RI.com
Menurut pantauan media harian-ri.com, saluran sepanjang kota sigli seperti tidak pernah di urus sehingga di duga di biarkan begitu saja, sehingga tercium seperti bau busuk hingga bisa mengakibatkan saluran pernafasan terganggu dan penyakit lainnya.
Saluran yang sumbat di dalam Kota Sigli persisnya di depan Rumah Sakit Mufid Jalan Prof A Majid Ibrahim sangat jorok.
Sehingga menebar penyakit serta aroma bau busuk di sepanjang saluran pinggir ruas jalan Prof A Majid Ibrahim terutama dalam pusat Kota sigli.
salah satu masyarakat, Rahmat yang sempat berbincang bincang, mengatakan kepada media harian-RI.com, senin (21/2/2022), aroma tidak tidak sedap terus kita rasakan, apa lagi kalau kita mau ke rumah sakit menjenguk keluarga kita, saluran ini sama sekali dalam setahun ini tidak pernah dari pihak terkait yang membongkar saluran ini, sehingga aroma busuk kita hirup, inikan bisa membuat penciuman kita sepertu terganggu, ujar rahmat.
Kita berharap agar pihak pemkab melalui dinas terkait agar mau membongkar saluran yang sumbat ini sehingga masyarakat nyaman, sehat, tidak terjadi penyakit terhadap masyarakat, ucap rahmat.
Sementara itu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie, Anwar Sastra Putra SH (Bulek) mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat untuk menuntaskan sumbatan saluran drainase yang terjadi selama belasan tahun.
"Seharusnya pemerintah tidak perlu memikirkan proyek baru sementara' fasilitas publik yang telah ada mesti dilakukan perawatan sehingga tidak memberikan dampak buruk bagi publik,'"sebut Anwar Sastra Putra SH kepada Harian-RI.com, Senin (21/2/2022).
Begitupun saat musim hujan, air hujan yang tidak bisa mengalir lancar meluber dari saluran, sehingga merendam jalan maupun permukiman penduduk.
“Selain rawan banjir, kondisi ini juga tidak sehat karena menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk dan bisa menimbulkan bermacam penyakit.
Kondisinya yang jorok juga menebar bau tidak sedap” kata Anwar Sastra Putra.
Menurut politisi Partai Aceh (PA), dalam berbagai kesempatan sudah berulang kali meminta dan mendorong Pemkab Pidie untuk melakukan normalisasi drainase di semua lokasi di dalam Kota Sigli.
Bahkan dia dengan nada tegas meminta Pemkab Pidie untuk melanjutkan program pembangunan drainase di dalam Kota Sigli yang belum tuntas, seperti drainase di Jalan Prof. Amajid Ibrahim.
Selain harus dilakukan normalisasi, drainase-darainase di dalam Kota Sigli juga harus ditutup dengan baik.
Hal ini peting dilakukan untuk menhindari kecelakaan kendaraan. Bila drainase telah ditutup kemukinan besar kecelakaan kendaraan, seperti mobil terjatuh ke dalam drainase bisa diminiminalisir.
'Kami mendesak Pemkab Pidie, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk membuat perencanaan penataan kembali saluran dalam Kota Sigli pada Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten Perubahan (APBK-P) Pidie," jelasnya.
Kepala DLH Pidie, Firman Maulana SSTP kepada awak media, mengatakan, pihaknya saat ini dalam pendataan pada segenap saluran dalam pemukiman kota. 'dalam waktu dekat kami lakukan langkah-langkah perbaikan agar lingkungan lebih nyaman,"pungkasnya.(HR-RI_ANT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar