SIGLI_Harian-RI.com
Dalam dua pekan terakhir harga biji melinjo di Pasar Beureuenun, Pidie melambung.
Hal ini dipicu karena pasokan minim dari agen pengumpul biji melinjo di daerah setempat.
"Biasanya harga biji melinjo Rp 15.000/bambu.
Namun karena pasokan terus minim dalam dua pekan memberikan pengaruh besar terhadap harga yang melambung tinggi.
Kini harga biji melinjo ini menjadi Rp 25.000/Kg," sebut Qamaruddin (37) salah satu agen pengumpul dari Lamlo, Kecamatan ,Sakti, Pidie kepada Harian-RI.com, Kamis (24/2/2022).
Biasanya, pasokan bahan baku utama (biji melinjo) untuk emping tersebut dipasok dari para petani kebun lokal, khususnya di beberapa kecamatan dalam Kabupaten Pidie.
Selanjutnya dipasok dari luar daerah baik Palembang maupun pulau Jawa.
Namun, dalam dua pekan pasokan untuk diboyong ke pusat pasar Meulieng Beureuenun, Mutiara semakin tipis.
Diakuinya saban hari para agen pengumpul hanya dapat memperoleh 4 sampai 7 bambu saja dengan melakukan keliling ke berbagai pelosok gampong-gampong.
Umumnya juga biji melinjo selama ini kerap dipasok oleh para agen pengumpul dari Puluhan agen penampung baik di Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya (Pijay) maupun beberapa Kecamatan di Kabupaten Pidie.
Sepertihalnya, Kecamatan Keumala, Pidie, Tiro, Simpang Tiga, Kembang Tanjong, serta Mutiara Barat dan Mutiara Timur.
Jika ini terus berlanjut, maka diperkirakan harga biji melinjo akan terus merangkak naik hingga Rp 30.000/bambu.
'Maka dengan sendirinya juga harga kerupuk atau emping melinjo akan berpengaruh dari Rp 70.000/Kg bisa melambung ke Rp 90.000 dan bahkan sampai Rp 100.000/Kg," pungkasnya.(HR-RI_INT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar