SIGLI_Harian-RI.com
Pidie belum memiliki rumah singgah guna menampung orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Padahal, banyak fasilitas Pemkab telantar semisal bekas Panti Asuhan di Bambi, Gedung Cacat di Gle Gapui, Kecamatan Indrajaya.
Mendesaknya keberadaan rumah singgah menyusul dalam pekan ini Rumah Sakit Tgk Chik Ditiro Sigli (RSUD) Sigli sudah merawat dua pasien jiwa atau ODGJ.
Sayangnya, setelah pasien tersebut pulih, pihak rumah sakit kesulitan memulangkan pasien karena belum ada keluarganya.
Di satu sisi, diharapkan Dinas Sosial (Dinsos) Pidie bisa bersinergi dengan RSUD Tgk Chik Ditiro dalam memperhatikan ODGJ dengan menempatkan mereka di rumah singgah.
Berbagai kalangan di Pidie menilai, selama ini RSUD Tgk Chik Ditiro berjalan sendiri dalam merawat pasien ODGJ terlantar.
Padahal, peran Dinsos lebih penting dalam merawat dan memperhatikan pasien ODGJ setelah sembuh pasca menjalani perawatan medis.
Namun Dinsos Pidie tidak hadir memperhatikan nasib mereka setelah sembuh, sehingga ODGJ kambuh kembali setelah mereka terluntang lantung kembali di jalan.
Muhammad, seorang pemerhati kesehatan di Kabupaten Pidie menilai kehadiran Dinsos Pidie selama ini terkesan tidak peduli terhadap ODGJ, terlebih yang statusnya terlantar.
Seolah-olah nasib ODGJ tersebut hanya tugas dari Dinas Kesehatan dan RSUD Tgk Chik Ditiro.(HR-RI_ANT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar