BIREUEN_Harian-RI.com
Sebanyak 10 orang pengungsi Rohingnya yang menempati komplek Meunasah Desa Alue Buya Pasi, Jangka Bireuen diinformasikan sakit.
Mereka mengalami sakit seperti demam, gejala Inspeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan kelelahan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Puskesmas Jangka, Mursal SKM kepada media, Senin (07/03/2022).
Seluruhnya dalam penanganan medis Puskesmas Jangka yang berada di lokasi tersebut.
Disebutkan, dari 114 orang pengungsi, 10 diantaranya mengalami sakit demam, sakit kepala dan juga ISPA serta kelelahan.
Mungkin kecapean karena perjalanan dalam boat yang kemudian mendarat di pesisir Jangka.
Hasil pantauan media ini di lokasi pengungsian, tim medis dari Puskesmas Jangka sedang memeriksa satu persatu kondisi kesehatan imigran Rohingya.
Sebelumnya mereka sudah diperiksa secara umum, penyuntikan vaksinasi dan rapid test antigen.
Tim medis bersama tim dari IOM memanggil satu persatu untuk diperiksa kesehatan, setelah itu diberikan sejumlah obat sesuai dengan sakit yang dialaminya.
Keuchik Alue Buya Pasi, Muslim A Majid kepada awak media mengatakan, secara umum kondisi mereka sehat dan memang ada yang sakit sebagian sudah sembuh.
Para pengungsi laki-laki berada di tenda di depan meunasah, sebagian duduk dan sebagian tidur.
Sementara pengungsi perempuan ditempatkan di balai dekat meunasah, mereka istirahat di tempat tersebut.
Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja SIK MH, Dandim 0111/Bireuen, Letkol Inf M Ali Akbar SIP bersama para pejabat lainnya melakukan koordinasi menyangkut pemindahan mereka ke Lhokseumawe.
Namun, hingga siang Senin (7/3/2022) belum diperoleh kepastian kapan mereka dipindahkan ke Selter Lhokseumawe.
Sejumlah anggota Polres Bireuen, Polsek Jangka, jajaran Koramil, PMI Bireuen terus memantau keadaan dan kondisi mereka serta membatasi warga untuk mendekati atau berbaur dengan mereka. (HR-RI.rik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar