SIGLI_Harian-RI.com-
Irigasi di Gampong Kulu, Kecamatan Mila, Pidie ambruk, lantaran dinding irigasi runtuh akibat tanah penahan dinding terkikis erosi.
Saat ini, sekitar 110 hektare tanaman padi berumur 20 hingga 30 hari di areal persawahan terancam kekurangan pasokan air.
" Letak Irigasi Gampong Kulu bersisian dengan aliran Sungai Baro Raya melintasi Kecamatan Mila ambruk akibat dinding penahan irigasi terkikis erosi," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpang) Pidie, Hasballah SP MM, kepada media, Senin (14/3/2022).
Ia menjelaskan, dinding yang ambruk akibat erosi sepanjang sepuluh meter, yang terjadi dua hari lalu.
Saat ini, sedang dilakukan penanganan secara darurat oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera I.
" Saat ini, alat berat telah diturunkan Balai Wilayah Sungai Sumatera I untuk penanganan darurat.
Dinding irigasi yang ambruk itu akan dipasang batang kelapa sepanjang sepuluh meter," jelasnya.
Ia menyebutkan, penanganan irigasi Kulu harus dilakukan cepat, mengingat adanya sekitar 110 hektare lebih tanaman padi yang disuplai air dari irigasi skunder tersebut.
Saat ini, umur padi di areal persawahan sekitar 20 hingga 30 hari yang sangat membutuhkan air.
Beruntung curah hujan masih tinggi sehingga tanaman padi masih tidak kekurangan suplai air.
Tanaman padi yang mengandalkan irigasi itu dari Ilot, Kecamatan Mila hingga ke Kecamatan Indrajaya.
" Jika satu minggu lebih hujan tidak turun maka akan mengganggu tanaman padi. Maka Balai Wilayah Sungai Sumatera I harus mempercepat penanganan darurat," jelasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pidie, Buchari, Senin (14/3/2022), mengungkapkan, irigasi Kulu yang jebol itu berada di bantaran Sungai Baro Raya.
Saat ini, masih dalam penanganan Balai Wilayah Sungai Sumatera I..
"Saya rasa satu minggu lebih penanganan secara darurat selesai dilakukan. Sebab, saat ini telah mulai ditangani dengan menurunkan satu alat berat," ujarnya. (HR-RI.ANT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar