BANDA ACEH_Harian-RI.com
Kepala Dinas Peternakan Aceh, drh Rahmandi MSi menyatakan, jumlah ternak sapi dan kerbau disediakan untuk persediaan stok daging meugang ini kata rahmandi, pada meugang puasa ramadhan tanggal 31 Maret dan 1 April 2022 mendatang, mencapai 31.695 ekor.
“ Persediaan ternak potong sapi dan kerbau tahun ini, meningkat 102 persen, dibandingkan persediaan pada tahun lalu, yang hanya berkisar 15.622 ekor, “ kata Kadisnak Aceh, drh Rahmandi MSi kepada Serambi, Rabu (23/3) di Banda Aceh.
Dia menjelaskan, meningkatnya persediaan stok ternak potong sapi dan kerbau pada meugang puasa Ramadhan tahun 2022 ini.
Karena pedagang daging dan peternak sapi serta kerbau, memperkirakan, setelah kasus covid 19 secara nasional dan daerah menurun.
Daya beli daging meugang pada meugang puasa tahun ini, akan kembali melonjak. Alasannya, setelah kasus covid 19 menurun, berbagai kegiatan usaha di daerah sudah mulai tumbuh dan berkembang kembali.
Karena, prekonomian nasional dan daerah sudah membaik, dampak dari penurunan kasus covid 19, kata Rahmandi, pedagang daging harian di Pasra daging dan Peternak sapi dan kerbau, menambah persediaan stok sapi dan kerbau, yang kan dipotongnya pada hari meugang puasa nanti.
Data persediaan sapi dan kerbau yang akan dipotong untuk persediaan daging meugang puasa nanti, yang diperoleh Dinas Peternakan Aceh di atas, kata Rahmandi, berasal dari laporan Dinas Peternakan Kabupaten/Kota terkait penyediaan stok ternak potong untuk penyediaan daging meugang puasa di berbagai daerah.
Pada bulan lalu, kata Rahmandi, pihaknya menyurati Dinas Peternakan Kabupaten/Kota, untuk melaporkan penyediaan stok ternak potong sapi dan kerbaunya untuk penyediaan daging meugang, pada hari meugang puasa 31 Maret dan 1 April nanti.
Hampir semua Dinas Peternkan di Kabupaten/Kota, kata Rahmandi, melaporkan jumlah stok persediaan ternak potong sapi dan kerbau di daerahnya bertambah.
Contohnya Aceh Besar, pada meugang puasa tahun 2021 mengusulkan persediaan stok ternak potong sapi dan kerbau untuk, penyediaan daging meugang puasanya, sapi sebanyak 1.236 ekor dan kerbau 263 ekor. Pada meugang puasa ini, persediaan ternak potong sapinya naik menjadi 2.524 ekor dan kerbau 739 ekor.
Pidie juga demikian. Usulan persediaan stok ternak potongnya sapi dan kerbau nya untuk meugang puasa meningkat.
Meugang puasa tahun lalau, usulan ternak potong sapinya hanya 471 ekor dan kerbau 370 ekor. Meugang puasa tahun ini sapi bertyambah menjadi 1.156 ekor dan kerbau lebih banyak lagi menjadi 1.511 ekor.
Di wilayan pantai barat juga sama, usulan pemotongan ternak sapi dan kerbaunya untuk penyediaan daging meugang puasa tahun ini juga naik.
Tahun lalu usulan sapinya yang mau dipotong pada meugtang puasa, sapinya hanya 485 ekor dan kerbaunya 344 ekor. Pada meugang puasa tahun ini, untuk sapi mencapai 982 ekor dan kerbau lebih banyak lagi 3.226 ekor.
Di wilayah tengah juga serupa, usulan kenaikan pemotongan ternak sapi dan kerbau pada meugang puasa tahun ini meningkat.
Pada tahun lalu sapinya 260 ekor dan kerbau 403 ekor. Tahun ini sapinya 877 ekor dan kerbaunya 826 ekor.
Jadi, kata Rahmandi, hampir di semua daerah, usulan pemotongan ternak sapi dan kerbaunya untuk penyediaan penjualan daging meugang puasa naik, bila dibandingkan dari kondisi tahun lalu.
Untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang akan membeli daging sapi dan kerbau pada meugang puasa nanti dari berbgai jenis penyakit menular pada sapi dan kerbau, kata Kadisnak Aceh itu
Pihaknya telah menurunkan tim pengawasan kesehatan ternak potong untuk pengawasan pemotongan ternak sapi dan kerbau, ke daerah-daerah yang dinilai masih rawan ada penyakit menular ternak di daerah tersebut.
Penurunan Tim Pengawasan Kesehatan Ternak Potong, kata Rahmandi, sudah merupakan tugas rutin tahunan Dirjen Peternkan Distan, bersama Dinas Peternakan Provinsi dan Kabupaten/Kota, setiap menjelang satu minggu lagi mau masuk hari meugang puasa dan lebarana Idhul Fitri, menurunkan Tim Pengawas Kesehatan Ternak Potongnya ke daerah, untuk mengawasi ternak yang sakit, jangan dipotong. Kalua sudah terlanjur di potong, dagingnya diperiksa terlebih dahulu.
Setelah dinyatakan higenis dan bebas dari virus penyakit sapi dan kerbau, baru dagingnya boleh dijual kepada masyarakat.
Dalam beberapa bulan terakhir ini, kata Rahmandi, pihaknya ada mendapat laporan dari sejumlah peternak sapi di beberpa daerah, sapi dan kerbaunya mengalami penyakit kulit bentol-bentol. Diduga terserang virus Lumpy Skin Disease (LSD).
Hasil pengamatan petugas pengawas kesehatan hewan di daerah, kata Rahmandi, Virus LSD itu, menularkan bibit virusnya ke ternak sapi dan kerbau, yang sudah terpapar LSD, melalui lalat dan nyamuk.
Untuk itu, kata Rahmandi, Disnak Aceh perlu menurunkan Tim Pengawasan Kesehatan Hewan Ternak Potong nya ke daerah.
Tujuannya jika ada sapi dan kerbau yang kulitnya mengalami bentol-bentol, perlu dilakukan pengujian darah terhdap sapi tersebut, apakah sudah terserang virus LSD atau tidak.
Kalau tidak, silahkan sapi dan kerbaunya dipotong, kemudian dagingnya dijual kepada masyarakat.
Kepada peternak dan pedagang daging harian di Pasar Daging, yang akan memotong sapi, kerbau dan dagingnya untuk dijual pada hari meugang puasa nanti.
Diimbau sapi dan kerbaunya, sebelum dipotong, diperiksakan dulu ke dokter hewan atau mantri kesehatan hewan di Desa dan Gampongnya. Setelah dokter hewan atau Menteri kesehatan hewan menyatakan, sapi dan kerbaunya sehat, silahkan sapi dan kerbaunya di potong.
“ Hal ini dimaksudkan, untuk mencegah masuknya virus LSD itu ke dalam tubuh manusia, yang memakan daging sapi yang sudah terpapar virus LSD, kita perlu mewaspadai hal itu, ”ujar Rahmandi.
Selain itu, kata Rahmandi, kepada peternak sapi dan kerbau, maupun pedagang daging harian di Pasar Daging, untuk tidak memotong sapi dan kerbau betina yang masih produktif, atau masih bisa mengandung dan melahirkan anak.
“ Kecuali, sapi dan kerbau betinanya sudah tidak produktif lagi, silahkan kalaa ingin dipotong, pada meugang puasa tahun ini.(HR-RI_RED)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar