Medan_Harian-RI.com
Pemerintah Provinsi Sumut mendorong Bank Sumut untuk bisa menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) pada tahun 2022 sekitar Rp1 triliun.
"Kalau tahun lalu, Bank Sumut telah mengucurkan KUR sebesar Rp750 miliar atau 75 persen dari target Rp1 triliun, maka tahun 2022, jumlah KUR itu harus lebih besar atau Rp1 triliun,"ujar Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah di Medan, Kamis.
Musa Rajekshah atau akrab dipanggil Ijeck mengatakan itu saat memimpin Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2021 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Bank Sumut.
Menurut dia, KUR sangat dibutuhkan untuk mendorong pemulihan ekonomi masyarakat dan Pemprov Sumut usai pandemi COVID-19.
Wagub berharap, agar penyaluran KUR bisa lebih besar dan tepat sasaran, maka perlu dukungan kuat dari pemerintah kabupaten/kota.
Bank Sumut juga diminta untuk meningkatkan sosialisasi soal dana KUR itu.
"Kalau diperlukan, sosialisasi dilakukan secara perorangan, karena suku bunga KUR yang rendah itu akan sangat membantu masyarakat khususnya untuk terhindar dari jeratan rentenir," katanya.
Peningkatan KUR juga bukan hanya membantu pemerintah meningkatkan perekonomian, tetapi juga semakin menambah kepercayaan masyarakat terhadap Bank Sumut.
Dengan kepercayaan masyarakat yang semakin besar maka kinerja Bank Sumut dipastikan terus membaik.
"Kepercayaan semakin penting apalagi Bank Sumut mau IPO (Initial Public Offering)," ujar Ijeck.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Sumut, Rahmat Fadillah Pohan, mengatakan, KUR yang disalurkan pada 2021 sebesar Rp750 miliar itu diserap 15.000 nasabah.
Meski belum capai target, katanya, penyaluran KUR 2021 yang sebesar Rp750 miliar dari Bank Sumut di atas realisasi 2020 yang masih Rp500 miliar.
"Penyaluran KUR tetap dilakukan dengan kehati-hatian," katanya.
Dia menyebutkan, penyaluran KUR dilakukan dengan pendekatan atau sistim klaster seperti klaster kopi di Dairi.
Untuk meningkatkan penyaluran KUR di tahun 2022, katanya, Bank Sumut telah mempersiapkan program kantor cabang "mobile".
Sebanyak 10 mobil yang digunakan sebagai kantor berjalan itu akan melakukan jemput bola mencari nasabah ke berbagai tempat seperti pasar tradisional.(HR-RI_RIN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar