LHOKSEUMAWE_Harian-RI.com
Masyarakat saat ini sedang dihebohkan dengan isi elpiji 12 Kg yang isinya diduga berkurang.
Dimana sebelumnya, di Kabupaten Bener Meriah mengeluhkan isinya berkurang hingga 1 Kg per tabung.
Pasalnya, dugaan berkurangnya gas elpiji nonsubsidi ini diketahui ketika pelanggan menimbang kembali gas nonsubsidi tersebut.
Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Lhokseumawe, Muhammad Rizal, mengatakan bahwa untuk saat ini pihaknya hanya melakukan pengawasan terhadap penyaluran gas LPG bersubsidi dengan ukuran 3 Kilogram (Kg).
"Pihak kami saat ini hanya melakukan pengawasan penyaluran gas LPG 3 kilogram yang bersubdisi kepada masyarakat, sementara untuk pasokan gas LPG 12 kilogram biasanya langsung disalurkan Pertamina ataupun Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE),” jelas M Rizal, kepada Harian-RI.com, Kamis (10/3/2022).
Rizal menambahkan, dengan kejadian di salah satu pangkalan yang ada di Bener Meriah, maka pihaknya akan ikut membantu dalam mengawasi saat pendistribusian.
"Bila perlu kita surati pihak yang terkait untuk dapat diselidiki lebih lanjut. Dikarenakan dalam proses penyaluran gas LPG 12 Kg ada kawasan tersendiri, yang merupakan kewenangan dari Pertamina,” terangnya.
Kemudian ia menambahkan, pihaknya sudah membentuk tim khusus yang melakukan pengawasan terhadap penyaluran gas LPG 3 Kilogram atau gas bersubsidi.
"Sementara gas LPG 12 kilogram atau non bersubdisi itu ada ranahnya tersendiri, cuman bila kita perlu kerjasama dengan pihak terkait untuk mengecek isi gas yang selama ini dijual,” demikian M Rizal.(HR-RI_BAIHAQI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar