SIGLI_Harian-RI.com -
Tim Satgas SAR Pidie dan Basarnas Aceh telah menghentikan pencaharian Afrizal (38) nelayan Gampong Neuhen, Kecamatan Batee, Pidie.
Nelayan Pidie hilang kontak pada, Rabu (2/3/2022) sekitar pukul 13.00 WIB, saat nelayan lainnya menemukan boat dompeng yang digunakan Afirizal kosong.
Dalam boat yang digunakan Afrizal hanya ditemukan perlengkapan pancing dan alat tangkapan ikan lainnya.
Afrizal diduga terjatuh ke laut akibat terhempas badai, lalu terseret ombak laut.
Pencaharian pun dilakukan hingga ke jalur Selat Malaka, tapi jasad Afrizal belum ditemukan.
"Pencaharian telah kami lakukan selama lima hari, namun nelayan yang hilang belum kita temukan," kata Dan Ops Satgas SAR Pidie, Muhammad Rizal, kepada awak media, Senin (7/3/2022).
Ia menjelaskan, pencaharian nelayan hilang melibatkan personel Satgas SAR Pidie, Basarnas Aceh, TNI AL dan 12 boat nelayan.
Pencaharian nelayan Kecamatan Batee yang hilang telah dihentikan sejak, Minggu (6/3/2022).
" Sebenarnya kita melakukan pencaharian selama tiga hari, tapi permintaan keluarga korban kita lakukan selama lima hari," jelasnya.
Muhammad Rizal menyebutkan, lokasi hilangnya Afrizal jauhnya sekitar 30 mil lebih dengan garis pantai.
Tak hanya itu, kedalaman air laut sekitar 280 meter di lokasi hilangnya nelayan.
" Penharian kita sudah sangat jauh kita lakukan menggunakan peralatan milik Basarnas Aceh. Meski kita tidak melakukan pencaharian, tapi kita tetap memantau," jelasnya.
Sekretaris Panglima Laut Pidie, Marfian, kepada awak media, Senin (7/3/2022) mengungkapkan, belum adanya titik terang terhadap keberadaan nelayan Batee Afrizal yang hilang enam hari lalu.
" Kan sudah enam hari hilang, sudah tidak ada harapan ditemukan. Tapi, kita tetap berdoa semoga korban masih hidup dan cepat ditemukan," pungkasnya..(HR-RI.ANT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar