Lhokseumawe_Harian-RI.com
VIRUS Corona (Covid-19) dengan nama resmi SARS-CoV-2 pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, pada Desember 2019 lalu. Dalam beberapa bulan kemudian, virus tersebut terus menyebar ke sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, kasus pertama Covid-19 ditemukan pada 1 Maret 2020. Diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), pasien pertama di Indoneisa, adalah ibu dan anak yang tercatat sebagai warga Depok, Jawa Barat. Ibu tersebut berumur 64 tahun, sementara anaknya perempuannya berusia 31 tahun.
Khusus di Aceh, virus itu pertama kali ditemukan pada seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang pada akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh, pada Senin, 23 Maret 2020 lalu.
Pria itu merupakan pekerja pada salah satu perusahaan migas di Lhokseumawe. Dia menjadi orang pertama di Aceh yang terpapar Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan Balitbangkes di Jakarta, pada Kamis, 26 Maret 2020, atau tiga hari setelah ia meninggal dunia.
Selanjutnya, jumlah warga yang terpapar virus itu di Aceh, termasuk di Lhokseumawe, terus bertambah. Kala itu, tingkat ketakutan dan kepanikan masyarakat sangat terasa. Sehingga tak heran, berbagai perkembangan terkait penemuan vaksin kala itu, terus menjadi informasi yang dicari masyarakat seraya mereka berharap agar vaksin bisa segera ditemukan.
Harapan itu akhirnya terwujud pada awal 2021. Dimana vaksinasi perdana resmi dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu, 13 Januari 2021. Vaksinasi itu berlangsung di Istana pukul 09.40 WIB. Khusus untuk Lhokseumawe, vaksinasi perdana berlangsung pada Rabu, 10 Februari 2021. Pejabat dari bebargai instansi di kota itu menerima suntikan vaksin dosis pertama di Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe.
Wali Kota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, menyebutkan, vaksinasi perdana berlangsung di delapan tempat yakni Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe serta tujuh puskesmas yang ada di kota itu. Sasaran pertamanya adalah tenaga kesehatan dan pejabat publik. Setelah itu, vaksinasi terus berlanjut untuk katagori lansia, pelayanan publik, masyarakat umum, dan anak-anak. Untuk memudahkan warga mengikuti vaksinasi, kata Suaidi, pihaknya bekerja sama dengan TNI dan Polri menggelar vaksinasi massal. Vaksinasi massal tahap pertama berlangsung pada 3-7 Juni 2021 di Lapangan Hiraq, sejumlah dayah, dan Poktekkes Aceh di Buket Rata. Lalu, vaksinasi massal kedua digelar pada 10-30 Juni 2021 di Lapangan Hiraq dan puskesmas-puskesmas yang ada di Lhokseumawe.
Vaksinasi massal setiap hari dimulai pukul 08.30 WIB hingga sore hari. Dari hari ke hari, gerai vaksin di Lhokseumawe terus bertambah. Tepat pada 26 Desember 2021, berkat upaya dan kerja sama yang terus dilakukan Pemko Lhokseumawe dengan TNI, Polri, dan berbagai instansi terkait lainnya, capaian vaksinasi di kota itu mencapai 70 persen. Jumlah itu, tambah Wali Kota, merupakan persentase yang ditargetkan pemerintah untuk menciptakan herd immunity (kekebalan komunitas) di suatu daerah.
Meski sudah mencapai 70 persen dari total sasaran vaksinasi kala itu, menurut Suaidi, Pemko Lhokseumawe bekerja sama dengan TNI, Polri, dan instansi terkait lainnya tetap berupaya agar jumlah warga yang divaksin terus bertambah. Sehingga kegiatan itu dilakukan di berbagai tempat, sampai ke desa-desa dan sekolah-sekolah.
Hasilnya, sampai 4 Maret 2022, capaian vaksinasi di Lhokseumawe sudah mencapai 93,83 persen dari total sasaran atau 155.124 warga sudah divaksin dari total sasaran 165.321 jiwa. Rinciannya, tenaga kesehatan (nakes) yang sudah divaksin 2.969 orang (107,7 persen) dari total sasaran 2.757 orang. Lalu, petugas pelayanan publik 19.401 orang atau 105,5 persen dari total sasaran 18.397 orang.
Untuk lansia yang sudah divaksin sebanyak 8.455 orang atau 77,56 persen dari total sasaran 10.901 orang. Masyarakat umum sebanyak 91.994 orang atau 100,72 persen dari total sasaran 91.336 orang. Remaja sebanyak 20.745 orang atau 97,88 persen dari total sasaran 21.194 orang, serta anak-anak 11.560 orang ( 55,75 persen) dari total sasaran sebanyak 20.736 orang.
Meski persentasenya sudah mencapai 93,83 persen, tambah Suaidi, namun pihaknya bersama instansi terkait terus berupaya agar jumlah warga yang melaksanakan vaksinasi bisa terus bertambah. “Karena itu, kita terus mengajak masyarakat agar mengikuti vaksinasi,” pungkas Suaidi Yahya.(HR-RI_BAIHAQI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar