BIREUEN_Harain-RI.com- Dentuman keras seperti suara tembakan pada Jumat (18/3/2022) dini hari sekitar pukul 00.45 WIB, mengagetkan Kartini (35), warga Desa Jangka Mesjid, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen.
Belakangan diketahui, suara dentuman itu diduga berasal dari trafo listrik.
Kartini yang langsung terbangun begitu mendengar suara keras tersebut, melihat rumah yang ditempatinya sudah terbakar.
Dia spontan membangunkan suaminya, Azhami (40), dan empat orang anaknya untuk segera keluar.
“Kami segera keluar menyelamatkan diri, sehingga barang rumah tangga dan berbagai dokumen tidak dapat diselamatkan lagi,” katanya kepada media, Jumat (18/3/2022).
Saat ini Kartini mengaku tidak tahu harus tidur dimana.
Tadi malam dia mengaku menginap di rumah saudaranya.
“Besok malam belum tahu tidur dimana,” ujar Kartini menggendong anaknya yang masih kecil.
Kartini dan suaminya merupakan salah satu keluarga yang menjadi korban kebakaran pada dini hari ini.
Selain mereka, ada empat keluarga lagi yang ikut menjadi korban.
Keseluruhan ada lima unit bangunan yang terbakar, tiga rumah dan dua kios.
Tiga rumah tersebut masing-masing ditempati oleh Herawati (60), Munzilin (30) dan Azhami (40).
Sedangkan dua kios yang terbakar, milik Anwar Ibrahim (65) dan Akrim (32).
Anwar saat diwawancarai mengatakan, ketika kebakaran terjadi tidak ada orang di dalam kiosnya, karena pegawainya yang berjumlah tiga orang sudah pulang ke rumahnya masing-masing.
“Semua habis terbakar, termasuk satu unit mesin foto copy,” sebut Anwar.
Untuk diketahui, jumlah bangunan seluruhnya berjumlah enam pintu.
Tiga pintu difungsikan sebagai rumah, satu pintu jadi kios, dan dua pintu lainnya disatukan menjadi satu kios.
Lokasi kios itu berada di tanah wakaf masjid yang ditempati warga kurang mampu, sekaligus untuk membuka usaha.
Keuchik Jangka Mesjid, Jauhari (58) yang ditemui media mengatakan, awal terjadinya kebakaran tidak ada warga yang melihat.
Warga baru mengetahui ketika api sudah membesar di bangunan yang berada dekat dengan tiang listrik.
Menurut Jauhari, berdasarkan keterangan saksi mata, api bersumber dari kabel listrik sambungan ke tiang.
Dua unit armada pemadam kebakaran dari Pos Kutablang Bireuen tiba di lokasi dan bersama-sama warga melakukan pemadaman.
Meski demikian enam pintu bangunan sudah habis terbakar, menyisakan seng-seng dan puing-puing yang berserakan.
Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja SIK MH melalui Kapolsek Jangka, Denny Zahriyanto Situmurang SE didampingi Kasubsi PIDM, Bripka Safwan Rizal juga membenarkan peristiwa kebakaran tersebut.
Namun menyangkut sumber api, pihaknya sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Menyangkut sumber api, informasi awal dari sejumlah saksi mata berasal dari arus listrik.
Tim Polsek Jangka sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ucapnya.
Sementara itu, Pemkab Bireuen melalui Dinas Sosial juga telah menyalurkan bantuan masa panik kepada para korban.
Bantuan berupa beras, air mineral, kain sarung, dan barang kebutuhan lainnya itu dibagikan oleh perangkat desa dan sejumlah warga.
“Menyangkut penanganan berikutnya akan dikoordinasikan dengan Kalak BPBD Bireuen,” kata Kepala Dinas Sosial Bireuen, Bob Mizwar SSTP MSi.
Camat Jangka Bireuen, Alfian SSos menyebutkan, kebakaran itu menyebabkan 12 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Yaitu Azhami dan istrinya Kartini serta empat anaknya: Cut Anisa (10), M Alfatir (8), Fikih Alfata (4), dan Faiq Alsaki (2).
Kemudian keluarga dari Herawati (50) bersama Wahyuni (26) dan Khairunna Putri (19).
Dan terakhir, Munzilin bersama istrinya Nuryana, dan seorang anaknya bernama Rara Tursina berusia 18 bulan.
“Sedangkan dua warga lainnya selaku pemilik kios tidak tinggal di kios tersebut,” sebut Camat.(HR-RI.husni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar