Gayo lues_Harian-RI.com-
Sejumlah anggota DPRK Gayo lues menolak untuk pengesahan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional PEN yang sudah di usulkan Pemerintah Daerah melalui Kementerian keuangan RI untuk Kabupaten Gayo lues berjumlah 200.000.000.000(dua ratus miliar) yang tidak di setujui oleh sejumlah anggota DPRK itu. Menurut H. Amin menilai tindakan DPRK tersebut tidak mendukung kinerja yang sudah di perjuangkan pemerintah Daerah Kabupaten Gayo lues. Kamis .07/04/22,
H. Amin.Salah satu tokoh Masyarakat juga mantan anggota DPRK Gayo lues pada tahun 2011 yang lalu dari partai Golkar. Meskipun dirinya sudah menjadi Masyarakat. Namun hati dan pikiran jernihnya sampai saat ini masih sangat peduli dengan kepentingan Negri yang dijuluki seribu bukit itu serta pemulihan Ekonomi rakyat yang sudah terpuruk karena imbas Pendemi Covid-19 wabah penyakit yang masih belum sirna dari Negri ini.
Sehingga menurut H. Amin dirinya sangat tidak setuju atas sikap yang ambil oleh sejumlah Anggota DPRK untuk menolak pinjaman Dana PEN yang sudah di setujui oleh Kemenkeu RI yang akan di salurkan untuk menopang pemulihan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Gayo lues. "Namun H. Amin yaqin kepada H. Ibnu Hasim yang pernah memimpin untuk membangun Kabupaten Gayo lues ini selama 10 tahun dan sudah saatnya Bpk Ibnu Hasim itu dapat memaenkan catur Kulenya. Ucapnya H. Amin
Kemudian. Yang sangat di sayangkan H. Amin atas penolakan Anggota DPRK itu dengan pinjaman Dana PEN tersebut.sepertinya bukan hal yang wajar untuk di lakukan tentang penolakan Dana PEN yang telah diusulkan beberapa tahun yang lalu. "Tapi setelah di setujui oleh pemerintah Pusat berahir menuai kontroversi di kalangan DPRK Gayo lues. Ucapnya H. Amin di salahsatu tempat dalam ruangan Bale musara dengan sejumlah Awak media.
Oleh karena itu. Sosok se Orang H. Amin sangat di kenal semua Orang. Mulai dari kalangan Masyarakat hingga kalangan pejabat Daerah Kabupaten Gayo lues.dan sehari-harinya dirinya akrap di sapa Curagan. Sebelum pemekaran Kabupaten Gayo Lues. Saat itu masih bergabung dengan Kabupaten Aceh Tenggara. H.Amin sudah di kenal dengan sebutan Curagan. Juga H.Amin turut ikut serta memperjuangkan pemekaran Kabupaten Gayo lues pada tahun 2002.
Namun penolakan Dana PEN yang di lakukan sejumlah DPRK pada hari ini sangat dia sesalkan. Seharusnya yang berkeberatan dengan Dana PEN itu Bupati dan Wakil Bupati. Karena kepemimpinan H. Muhammad Amru Said Sani hanya tinggal hitungan Bulan lagi. Bukan Anggota DPRK Gayo lues yang tidak setuju." Harapan saya kepada Bapak Dewan yang terhormat cobalah di pelajari sekali lagi. Semoga dengan adanya Dana PEN itu dapat terbantu semuanya. Terutama untuk peningkatan PAD juga peningkatan Ekonomi Masyarakat. Harapnya H.Amin
Untuk menangapi hal tersebut. Ketua Ormas Laskar Anti Korupsi Indonesia LAKI Hendra Jhon membenarkan. Adanya isu yang berkembang di tengah Masyarakat atas penolakan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional PEN oleh sejumlah Angota DPRK Gayo lues itu menjadi bermacam aroma indikasi dan berbagai pertanyaan tentang penolakan tersebut.
Dan bukan hanya indikasi juga pertanyaan yang bincangkan di tengah Netizen itu. Dari sisi lain juga mereka sangat mengecam sikap beberapa anggota DPRK yang menolak mengelolaan Dana yang sedah di setujui Kemenkeu RI itu. Dan semestinya kata Hendra DPRK Gayo Lues pada hari ini dapat mengevaluasi dan mengawasi tentang aturan dana tersebut sesuai dengan UUD yang berlaku, apalagi disana ada bang H. Ibnu Hasim yang duduk sebagai wakil Rakyat yang sudah berpengalaman di bidang pemerintahan selama dua Priode sebagai Bupati Gayo lues, dan juga Bang Karim kemala Darna salah satu putra terbaik Gayo lues juga telah lama berbaur di pemerintahan pusat "Saya yaqin mereka berdua bisa memberikan solusi dan masukan untuk ke arah yang lebih baik lagi dalam mengawasi Dana PEN yang sempat menjadi pembahasan di kalangan Masyarakat banyak.Karena isu penolakan Dana PEN ini oleh DPRK itu tidak ada alasan. Sehingga isu tersebut yang beredar di tengah Masyarakat bermacam dugaan. Pahal Ketua DPRK Gayo lues pernah mengakui kepada media yang di lansir dari media lokal. Dirinya akan melakukan komfrensi Pers dengan seluruh media untuk membahas Dana PEN sebelum isu penolakan ini berkembang di tengah Masyarakat. Tutupnya Hendra Jhon.(HR-RI.Raga)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar