Aceh Timur_Harian-RI.com
BOCAH itu memakai baju kemeja kotak-kotak. Ia memegang erat kain sarung berwarna abu-abu. Senyumnya terlihat mengembang tatkala keluar dari klinik di belakangnya.
“Tak sakit,” kata dia.
“Hana saket bang,” ujarnya lagi.
Ya, bocah lelaki ini memang baru saya selesai melaksanakan khitan. Ia mengaku lega telah melaksanakan sunnat rasul. Meski sempat dihantui rasa takut, ia akhirnya bisa menarik nafas lega.
Bocah lelaki ini bernama lengkap M Haikal bin Rusli.
Haikal, demikian ia biasa disapa, merupakan anak yang berstatus yatim. Sejumlah family-nya di Gampong Paya Lipah, Gampong Minje Peureulak. Keduanya merupakan keluarga miskin.
Menurut Haikal, dirinya merupakan santri di Dayah Budi Malikussaleh.
“Sebelum kembali ke dayah, kami diminta untuk khitan dulu. Namun karena keluarga tak punya uang, akhirnya hanya bisa pasrah,” katanya.
“Kami pasrah jika akhirnya tak bisa kembali ke dayah karena belum khitan,” ujar dia lagi.
Haikal mengaku tak sendiri, M Raifan bin Jafar, bocah seusia dirinya yang juga mengalami nasib yang sama.
“Untung ada abang-abang yang meminta tolong sama Bang Is (Iskandar Usman-red),” kata Raifan lagi.
Iskandar yang dimaksud adalah anggota DPR Aceh dari Fraksi Partai Aceh. Politisi muda inilah yang akhirnya meminta Haikal dan Raifan untuk disunat di Klinik Mentri Mansur di Peureulak Barat.
“Usai dilaporkan, Bang Is langsung meminta keduanya di bawa ke Klinik Mentri Mansur dan kemudian disunat. Alhamdulillah sekarang mereka sudah bisa Kembali ke dayah,” kata salah seorang warga di sana.
Iskandar Usman Al-Farlaky yang dihubungi oleh wartawan, mengaku tersentuh atas nasib yang dialami oleh kedua warga di Aceh Timur ini.
“Keduanya fakir miskin. Semoga kini mereka cepat diberi kesembuhan dan Kembali ke dayah dengan lancar,” ujar anggota DPR Aceh Dapil Aceh Timur ini.
“Membantu mereka adalah sebuah kewajiban bagi kita yang memiliki kemudahan rejeki,” katanya lagi.(Fadly P.B)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar