Kota SUBULUSSALAM, Politik Dan Ekonomi
  • Jelajahi

    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kode IT


    terkini

    Kota SUBULUSSALAM, Politik Dan Ekonomi

    Dimas ( Redaksi )
    8 April 2022, 4/08/2022 11:40:00 AM WIB Last Updated 2022-04-08T04:40:43Z

    Oleh : Aldy Anzary Hutabarat 
    Mahasiswa Ilmu Politik
    FISIP- Universitas Syiah Kuala

    Subulussalam_Harian-RI.com-
    Kota Subulussalam merupakan hasil dari pemekeran Kabupaten Aceh Singkil. Terbentuk berdasarkan UU No 8 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota 
    Subulussalam di Provinsi Aceh. 

    Subulussalam kaya akan alam SDA terletak di ujung barat selatan Aceh berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara 
    (Kab.Pak-Pak Barat). Subulussalam menjadi pintu perniagaan Aceh khususnya 
    bagian barat selatan.

    Dari segi politik, Kota Subulussalam memperlihatkan aktivitas politik yang 
    musiman khususnya hanya ketika adanya konstestasi pemilu atau pilkada dan 
    kurangnya partipasi politik masyarakat misalnya seperti minimnya minat 
    mengikuti musrengbang desa serta kurangnya pendidikan poliltik terhadap rakyat.

    dan dinasti politik yang mengakar, Dinasti politik bisa dilihat dari Kepemimpinan 
    Walikota dan Wakil Walikota H. Affan Alfian Bintang – Salmaza, dimana 
    walikota sendiri menempatkan 2 anaknya di DPRK, sebagai Ketua DPRK dan 
    Ketua Fraksi serta beberapa Jabatan kepala dinas yang ditempati keluarga dari 
    walikota.
    Di Kota Subulussalam ada beberapa keluarga-keluarga kuat yang 
    bertarung dalam memeperebutkan kekuasaan politik, misal keluarga H.Sudirman 
    Munthe (H.Abadi) yang menempatkan 2 anak nya dan 1 menantunya menjadi 
    pimpinan DPRK dan anggota DPRK. Juga terdapatnya pemodal-pemodal di 
    perpolitikan Kota Subulussalam khususnya yang menjadi pemodal ialah para 
    pengusaha, pengusuha menjadi pemodal politik karena tentu demi kelancaran 
    bisnisnya, demi kemudahan akses terhadap pejabat, dan meraup keuntungan 
    sebanyak-banyaknya dengan koneksi yang ada.

    Hingga kini perekonomian subulussalam masih baik karena harga sawit tergolong 
    stabil dan efek nya peredaran uang yang normal, daya beli masyarakat yang stabil. 
    Lalu bagaimana ketika harga sawit anjlok? Ya tentunya daya beli masyarakat akan 
    rendah karena penghasilan rendah, perputaran ekonomi daerah akan melambat, 
    Sudah seharus nya Pemerintah memikirkan alternative selain sawit yang dapat.

    Menopang kestabilan ekonomi di daerah. Sungguh sangat disayangkan Kota 
    Subulussalam hanya punya satu kekuatan tunggal sebagai penopang utama 
    ekomoni daerah yaitu buah sawit. Dengan perkembangan global yang dinamis dan 
    di jaman 4.0 ini, Pemerintah harusnya mendorong masyarakat khusunya kaum 
    millennial agar produktif dan inovatif agar dapat rakyat subulussalam dapat 
    bersaing dengan masyarakat luar. 

    Sebagai Kota Madya seharusnya yang ditampilkan itu bagaimana berkembang nya 
    home industry,pengengelolaan ekonomi yang lebih modern,pondasi ekomoni yang 
    tidak tunggal. Pengelolaan lingkungan yang baik, tata ruang kota yang baik dan 
    SDM yang unggul.

    Subulussalam hingga saat ini belum mampu menjadikan daerah mandiri yang 
    terlepas dari kemiskinan, swasembada pangan/sembako. Malah Subulussalam 
    sangat bergantung dari Medan. Sudah saatnya Pemerintah Kota Subulussalam 
    mengatur rencana dan diringi aksi nyata bagaimana subulussalam menjadi daerah 
    yang mandiri yang tidak bergantung dengan daerah lain. 

    Misalnya dengan mengadakan pembinaan industri-industri jangka panjang yang dikelola langsung 
    oleh masyarakat yang dibina oleh lembaga tertentu, seperti industri elektronik, 
    industry daur ulang sampah, industri alat-alat rumah tangga. Dengan kegiatan seperti ini tentunya dapat meningkat nilai ekonomi masyarakat subulussalam.

    Masyarakat subulussalam harusnya sudah dipersiapkan dari dini untuk bersaing 
    dengan luar daerah bahkan dengan masyarakat global secara sehat.
    Kota Subulussalam menjadi target pasar dari pedagang Sumatera Utara dan daerah 
    lainnya, tapi rakyat Subulussalam sendiri dominan nya hanya berperan sebagai 
    pelaku konsumsi, sudah seharusnya rakyat Subulussalam menjadi Masyarakat yang 
    produktif ,inovatif dan kreatif dengan peran aktif serta nyata dari pemerintah kota.
    Harapan kita kedepannya rakyat subulussalam dapat melihat aktivitas politik yang sehat dan santun, dimana tidak adanya lagi adu sentiment yang ada adu argument, 
    dimana tidak ada lagi menyerang secara pribadi yang ada menyerang secara visi 
    misi, serta ditanamkannya pendidikan politik dari dini terhadap rakyat Subulussalam agar dapat meninimalisir kegiatan politik yang kotor dan tidak 
    beretika.

     Untuk perekonomian tentunya dengan wewenang pemirintah yang super 
    power kiranya dapat mempersiapkan program jangka panjang dalam hal meningkatkan perekonomian Daerah, agar dapat meningkatkan taraf hidup rakyat 
    Subulussalam dengan tujuan kemandirian dari segala sektor perekonomian yang 
    berazaskan ekonomi kerakyatan.(HR-RI.Fadly P.B)
    Komentar
    Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
    • Kota SUBULUSSALAM, Politik Dan Ekonomi

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini

    Topik Populer