Pedagang di Lhokseumawe Rela Peras Tebu dengan Alat Tradisional Untuk Tawarkan Citarasa Berbeda
  • Jelajahi

    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kode IT


    terkini

    Pedagang di Lhokseumawe Rela Peras Tebu dengan Alat Tradisional Untuk Tawarkan Citarasa Berbeda

    Dimas ( Redaksi )
    12 April 2022, 4/12/2022 12:37:00 PM WIB Last Updated 2022-04-12T05:37:58Z


    Lhokseumawe_Harian-RI.com
    Nur Fajri, seorang pria asal Paya Leupah, Kecamatan Simpang Keuramat, Aceh Utara dalam keseharian, dirinya hanya mencari nafkah dengan membantu  petani lainnya turun ke sawah.

    Namun khusus pada Bulan Ramadhan, dirinya pun mencari nafkah dengan menjual air tebu. 


    Ia pun membuka lapak  dengan berjualan saban hari di Jalan Malikussaleh Lhokseumawe.

    Namun uniknya, disaat penjual tebu lainya memeras  air tebu  dengan memggunakan mesin, Fajri malah tetap memeras tebu dengan alat tradisonal, yakni  alat yang dikenal di Aceh dengan nama "Nyeuh teubee".

    Fajri, kepada Harian-RI.com, menyebutkan, dirinya tetap memeras tebu dengan alat tradisional dikarenakan demi kepuasan pelanggan.

    Alasannya, dengan alat tradisonal, rasa air tebu lebih nikmat.

    "Air yang ke luar adalah sari pati tebu. Lalu dengan alat ini, ampas yang tercampur dengan air pun sangat dikit," katanya.

    Diakuinya, pada Ramadhan tahun lalu, dirinya sempat memeras tebu dengan mesin.

    Tapi pelanggannya pada protes, karena rasanya sudah beda.

    "Puasa tahun lalu hanya sekitar satu pekan, cuma pakai mesin. Setelah itu langsung saya peras lagi dengan alat tradisonal ini. Supaya pelanggan tetap puas dengan air tebu saya," katanya.

    Meskipum dia memeras tebu dengan banyak menghabiskan tenaga, air tebu tetap dijual dengan harga Rp 3.000 per bungkus. "

    Alhamdulillah, saya dapat keuntungan rata-rata Rp 50 ribu per hari. Terpenting, meskipun untung dikit, pelanggan puas," pungkasnya sambil tersenyum.(HR-RI_BAIHAQI)
    Komentar
    Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
    • Pedagang di Lhokseumawe Rela Peras Tebu dengan Alat Tradisional Untuk Tawarkan Citarasa Berbeda

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini

    Topik Populer