Pariaman_Harian-RI.com
Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat meminta warga setempat untuk memproduksi minyak goreng dari kelapa yang tidak saja untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng sawit namun juga sebagai kearifan lokal.
"Dulunya warga Pariaman memproduksi minyak goreng dari kelapa secara turun temurun namun setelah minyak goreng sawit masuk usaha itu tutup," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar di Pariaman, Sabtu.
Saat ini minyak goreng sawit mahal dan bahkan sempat sulit didapatkan sehingga untuk mengatasi hal tersebut warga diminta kembali menghidupkan kearifan lokal tersebut.
Menurutnya dengan warga Kota Pariaman yang memiliki kebun kelapa kembali memproduksi minyak goreng maka kenaikan harga minyak goreng sawit tidak mempengaruhi ekonomi daerah tersebut.
"Warga Pariaman mampu memproduksi minyak kelapa, dan kelapa ada di sekitar kita," katanya.
Ia menginstruksikan kepada organisasi perangkat daerah terkait dan camat untuk aktif mengajak warga di seluruh desa di daerah itu untuk memproduksi minyak kelapa dan membuat gerakan memproduksi minyak goreng secara massal.
Menurut dia dengan gerakan tersebut maka dapat mengurangi ketergantungan Kota Pariaman terhadap minyak goreng dari sawit.
Ia menyampaikan saat ini sejumlah warga Desa Marabau, Kecamatan Pariaman Selatan sudah memproduksi minyak goreng kelapa berkat dorongan dari kepolisian Polres Pariaman.
Diketahui untuk sekitar 500 mililiter minyak goreng diperlukan sekitar enam sampai tujuh kelapa ukuran kecil hingga sedang dengan harga jual Rp25 ribu.
Sebelumnya Kepolisian Resor (Polres) Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) mendorong warga di wilayah hukumnya kembali memproduksi minyak goreng dari kelapa skala rumahan guna mengatasi minyak goreng sawit yang mahal dan terkadang sulit didapatkan.
"Ini tidak saja dapat memenuhi kebutuhan keluarga namun juga dapat meningkatkan perekonomian warga itu sendiri," kata Kapolres Kota Pariaman AKBP Abdul Azis saat melihat produksi minyak kelapa di Nagari Batu Gadang Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Garinggiang, Kabupaten Padang Pariaman.
Ia mengatakan potensi produksi minyak goreng kelapa di wilayah hukumnya besar karena sebagian Kota Pariaman terdapat banyak pohon kelapa dan bahkan Kabupaten Padang Pariaman menjadi daerah penghasil kelapa terbesar di Sumbar.
Menurutnya potensi tersebut dapat dimanfaatkan warga untuk memproduksi minyak secara mandiri sehingga tidak perlu bergantung pada minyak sawit.
"Proses produksinya pun mudah dan sederhana. Dan ini berpotensi menjadi industri rumahan," katanya.(HR-RI_ASEP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar