Aceh Timur_Harian-RI.com-
Sudah hampir puluhan tahun beroperasi di Kecamatan Indra makmu Kabupaten Aceh Timur, salah satu Perusahaan Berplat Merah diduga PTPN sepertinya enggan bertanggung jawab, bagaimana tidak, melihat realita dan fakta dilapangan salah satunya adalah kondisi pembangunan jalan lintas duakecamatan Indra makmu Julok pasalnya jalan yang selama ini menghubungkan dua kecamatan itu sudah lebih parah dari jalan masa konflik dulu Tampa rehab atau pengaspalan ulang ujarnya Senin(16/5)
Hal itu menuai banyak kecaman dari masyarakat tak luput aktivis pemerhati sosial Darwin eng ikut juga angkat bicara dan menangapi permasalahan yang seolah-olah tidak ada titik temu ujarnya
lebih lanjut ujarnya seyogyanya PTPN sebagai perusahaan Berplat Merah harus bertanggung jawab atas apa yang di rasakan oleh masyarakat lintas Indra makmu Julok tersebut Karena mereka seolah-olah tidak tau menahu akan jalan yang setiap hari mereka lewati, padahal perusahaan tersebut sudah melakukan produksi hasil bumi (perkebunan)akan tetapi mereka tidak begitu peduli dengan tanggung jawabnya,padahal itu jelas tertuang dalam aturan pasal 19 ayat 2 undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan bahkan termasuk qanun dan aturan turunan lainnya bahwa pihak perusahaan wajib memperhatikan dan memperbaiki akses jalan yang mereka lalui Karena penyebab utamanya adalah tonase yang berlebihan hingga jalan ikut rusak ujar Darwin
padahal menurutnya dari informasi yang beredar bahwa dari pihak Pemda Aceh Timur melalui surat bupati dan dinas perhubungan sudah beberapa kali melayangkan surat nomor 505/603, tertanggal 4 April 2022, akan tetapi perusahaan tersebut seolah-olah tidak mengetahui apa - apa.
lebih lanjut katanya dari informasi yang saya dapat kalau tidak salah sudah dua kali pihak Pemda mengirimkan surat teguran kepada pihak Perusahaan PTPN melalui muspika Kecamatan Indra Makmu, yang kedua bahkan diantar langsung oleh Dinas terkat kepada pihak perusahaan,akan tetapi sampai saat ini belum ada kepastian hasil dari surat tersebut, entah muspika yang sudah bermain mata atau pihak perusahaan yang tuli atau ada pihak-pihak lain yang sengaja memanfaatkan penderitaan masyarakat demi menafkahi keluarga mereka, yang jelas masyarakat dalam hal ini, di sana menganggap muspika sebagai lambang saja tidak berfungsi
Darwin eng berharap Muspika jangan sampai menjadi lambang pangil pihak pihak terkait dalam persoalan ini, jangan hanya diam seperti "memble dan terlihat seperti kura-kura dalam perahu," masalah begitu besar masak mereka ngak tau, ujar Darwin,Kalau memang muspika di sana tidak berfungsi saya meminta Bupati Dandim dan Kapolres untuk membekukan muspika di sana dari pada tidak berguna mending Indra makmu Tampa pemerintah kecamatan jadi sekalian agar masyarakat tidak lagi berharap.
Kita berharap hal ini secepatnya ada solusi agar masyarakat di sana tidak lagi menderita di saat hasil buminya di keruk oleh perusahaan yang tidak bermoral dan saya meminta kepada para pihak terutama pemerintah untuk mengambil sikap tegas terkait hal ini kalau memang yang tinggal di sana masih di anggap masyarakat atau Manusia jangan hanya musim kampanye saja masyarakat di butuhkan demikian tutup Darwin dengan ekspresi geram.
(HR-RI.Marhaban).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar