Doloksanggul_Harian RI.com
sudah bersiap merayakan hari Idul Fitri. Semoga semua berjalan dengan lancar. Biasanya saat liburan hari besar keagamaan seperti ini, anda akan berkumpul bersama keluarga. Bermaaf - maafan dan saling bersilaturahmi.
Setelah itu, pasti anda ingin mencari tempat rekreasi untuk keluarga. Nah untuk warga yang lagi mudik di Sumatera Utara (Sumut), tidak perlu bingung cari tempat. Karena Kawasan Danau Toba (KDT) dapat menjadi objek wisata yang dapat anda kunjungi bersama keluarga.
Sejauh mata memandang, KDT pasti akan menyuguhkan keindahan. Kawasan dengan sejuta pesona alam. Diperkaya lagi dengan kekuatan budaya masyarakatnya yang dapat dijadikan tontonan bagi para pengunjung.
1. Air Terjun Sigota-gota
Air terjun Sigota - gota adalah air terjun yang sangat indah dengan kontur 3 tingkat. Secara geologi, Air Terjun Sigota-Gota adalah mata air yang muncul dan mengalir akibat letusan Supervolcano Toba 74.000 tahun yang lalu.
2. Terasering Sibara-bara
Terasering Sibara-bara yakni lokasi agrowisata persawahan yang luas dengan pemandangan alam yang sangat indah. Lokasi ini sudah dikunjungi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Ugo pada tahun 2021 yang lalu. Lokasi ini dijuluki juga Ubudnya Danau Toba karena lokasi dan suasananya sangat mirip dengan Ubud di Bali.
Panorama Danau Toba dari Desa Tipang Foto: Dokumen Disparpora Kabupaten Humbang Hasundutan
3. Bukit Batu Maranak
Bukit Batu Maranak adalah salah satu bukit yang sangat indah dengan panorama alam Danau Toba. Lokasi ini juga sering dipergunakan masyarakat sebagai lokasi camping, trekking, serta pemotretan untuk prewedding. Bukit Batu Maranak ini bersebelahan dengan Panorama Indah Gonting yang juga memiliki view yang sangat indah.
4. Pulau Simamora
Pulau Simamora, yakni sebuah pulau di tengah-tengah Danau Toba yang ditumbuhi berbagai jenis tanaman, seperti mangga, durian dan yang lain. Dari aspek budaya, Pulau Simamora dipercaya sebagai pemberian Raja Lontung kepada borunya Marga Simamora. Secara geologi, Pulau Simamora adalah sebuah pulau yang terbentuk dari debu letusan erupsi Supervolcano Toba sekitar 800.000 tahun yang lalu.
5. Sarcofagus dan perkampungan tua
Di Desa Tipang terdapat berbagai sarcofagus (kuburan batu) yang sudah berusia ratusan tahun, seperti sarcofagus Purba, sarcofagus Manalu, Sarcofagus Debata Raja dan lainnya. Desa Tipang juga diyakini sebagai asal-usul klan Marga Simamora (Purba, Manalu, Debataraja) dan Klan Marga Sihombing (Silaban, Lumbantoruan, Nababan, Hutasoit).
Perkampungan mula-mula dari marga ini adalah di Desa Tipang hal tersebut terlihat dari warisan sejarah dan budaya yang masih ada hingga saat ini seperti Pagar Batu Perkampungan yang disebut parik huta, lesung batu, batu siungkap-ungkapon, batu toguan, homban atau sumber air.
Harapan Sibarani menjelaskan bahwa selain lima keistimewaan tersebut, di Desa Tipang dapat melihat kearifan lokal yang unik. Kearifan lokal yang disebut Marsirimpa Sihali Aek yakni kearifan lokal dalam rangka pemeliharaan tali air. Tradisi ini sudah berlangsung ratusan tahun.
"Saat ini, kearifan lokal ini sedang diusulkan ke tingkat provinsi dan pusat untuk dicatatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB)" terang Harapan Sibarani yang juga sebagai Tenaga Ahli Cagar Budaya (TACB).
Harapan Sibarani menambahkan bahwa di Desa Tipang juga masih dijumpai rumah tradisional Batak yang sudah berusia ratusan tahun. Terdapat juga kuliner yang terbuat dari beras merah yang ditumbuk dan dicampur gula, dinamakan Sasagun Tipang.
Kuliner ini sangat enak dan gurih karena beras Tipang memang rasanya sangat enak dan rendah gula. Menurut beberapa warga hal itu dilatarbelakangi kondisi lahan berbatu dan dialiri air yang sangat jernih.
"Amenitas kepariwisataan seperti Homestay, Restoran, dan Hotel juga terdapat di desa ini. Mari berkunjung ke Humbahas, kami akan melayani wisatawan sepenuh hati," Di kutip dari berbagai sumber.(HR-RI_JUJUR SITANGGANG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar