Subulussalam_Harian-RI.com-
Pabrik Minyak Kelapa Sawit tidak mematuhi Harga yang ditetapkan Pemerintah Melalui Tim Penetapan Harga TBS Aceh. Ketua LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Dewan Pimpinan Distrik Kota Subulussalam Tamrin Barat Soroti Harga TBS di Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) di Kota Subulussalam yang sudah di Tetapkan Oleh Pemerintah Aceh Melalui Tim Penetapan Harga Tandan Buah Segar Sawit Seaceh ada apa?... Rabu (25/5/2022)
"Tamrin Barat" Dalam Rilisenya Kepada Awak media ini.
Padahal Ketatapan pemrintah Aceh telah menetap kan Harga TBS Kepada PMKS untuk Harga beli Tandan Buah Segar Sawit Milik Petani 2500/Kg Sesuai yang di tetapkan pemerintah Aceh pada tanggal 12 mei 2022 di banda aceh, sementara Harga beli pada sekarang yang di lakukan di PMKS 1950/Kg dari Hituangan Kami dugaan Masyarakat Petani Kusus Kota Subulussalam dirugi kan Dalam Perhari mencapai 720.000.000, dengan uraian dalam satu PMKS menyerap TBS 300 ton TBS/Hari sedangkan di Kota Subulussalam jumlah PMKS 4 PMKS, sehingga TBS setiap Harinya masuk 12.000 ton TBS perhari masuk ke PMKS Jika 2500/Kg dalam Ketetapan Pemerintah sedang PKS membeli kepada Petani Hari ini 1950/Kg sehingga masarakat petani kusunya di Kota Subulussalam di rugikan 550/Kg di kali 12.000 ton jika di uangkan kerugian masyarakat Petani 720.000.000/ hari masyarakat di rugikan.
Lanjut Ketua LSM GMBI Tamrin Barat, Harapannya,-
Pemerintah Harusnya bertindak keras kepada Pengusaha Pebrik Minyak Kelapa Sawit yang sudah merugikan masyarakat Petani terkusus Di Pemko Subulussalam.
Di Lain Tempat Awak media ini menemui Ketua APKASINDO Ir, Netap Ginting, di Saung Tani miliknya, perihal Harga TBS yang di tetapkan Oleh Pemerintah Aceh, Netap Ginting membenarkan Apa yang di Katakan Oleh Tamrin Barat itu benar ungkapnya.
'Lanjut" Ketua APKASINDO Ir, Netap Ginting,
Kami Apkasindo sangat menyayangkan PMKS tidak mematuhi apa yang di tetapkan Pemerintah Aceh mungkin disebabkan Harga minyak Goreng Curah saja, kita petani bisa di rugikan meliaran rupiah, dan bila dibandikan keuntungan tidaklah sebanding denga kerugian Petani, hanya Gara gara minyak Goreng curah, mungkin Karena itulah Harga CPO Anjlok UngkapNya
Lanjut Ir, Netap Ginting..
"Harapan Kita Mudah mudahan dengan Turunnya Kami petani berdemo menyampaikan Aspirasi Petani bersama rekan rekan Apkasindo dari 22 Provinsi 146 Kabupaten beberapa hari yang lalu di Jakarta, Alhamdulillah di Amini Oleh Bapak Presiden Joko Widodo bisa mengembalikan kanaikan Harga Normal dan adil bagi petani, namun sampai Saat ini perkembangan harga Tandan Buah segar sawit di PMKS wilayah Subulussalam harga beli kepada Masyarakat Petani kelihatannya masih sangat Rendah, harga TBS belum normal para PMKS masih banyak yang tidak mematuhi harga penetapan pasca dicabutnya Oleh Bapak Presiden Joko Widodo larangan Ekpor CPO., Tutup Ir, Netap Ginting Selaku Ketua Apkasindo Kota Subulussalam.
"Ketua LSM SPA Antoni Tinendung" agar Forkopimda Kota Subulussalam ikut serta aktif dan dinamis mengkawal Harga ketetapan pemerintah Aceh agar maayarakat petani tidak dirugikan khususnya petani sawit Kota Subulussalam dan sekaligus memberi sanksi administratif kepada PMKS yang tidak mematuhi agar diberikan sanksi tegas.
"Masyarakat petani pada umumnya mengharapkan ketegasan pemerintah terkait Harga TBS ini, supaya masyarakat tani makmur dan sejahtera." Tutup Ketua LSM Suara Putra Aceh (SPA) Antoni Tinendung (HR-RI_M.Pohan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar