Jambi_Harian-RI.com
Keluarga Hutapea Yang Disinyalir menjadi korban sempat beberapa kali menyurati wali kota jambi.
Sementara pihak warga hutapea menanti jawaban dari wali kota jambi.
Keluarga hutapea yang sempat berbincang bincang dengan wartawan media harian-ri.com, selasa 17 mei 2022 menjelaskan segala keluh kesah yang dihadapi warga hutapea.
Begitu Lama Peristiwa Peristiwa yang menimpa satu keluarga terkait pembunuhan karekter dan penyaliban iman dan dengan adanya dampak psikologis perkembangan yang terancam bahaya.
Ia juga menjelaskan, wanti wanti atas Peristiwa Peristiwa yang berbuntut panjang, tidak Selesai nya di pihak Polres kota Jambi maupun di Mapolda, kami sangat wanti wanti dan hati hati mengingat Kasus ini cukup dirapikan dan dibungkus penxoliman dan pembiaran, ujar keluarga Korban Samuel Hutapea kepada harian-ri.com.
Dia juga menambahkan, Justru itu kami Surati Kepala pihak Pemerintah, Kepala Daerah Tkt II, selaku Bp Walikota Jambi adapun isi dan point point Permintaan kami dalam surat yang kami layangkan itu, yaitu meminta : Penetapan Jaminan Kenyaman, keamanan, kesehatan, pendidikan dan pekerjaan sebagai hak selaku warga negara RI, yang dijamin Undang undang, ini yang kami harapkan dan respon secara tertulis dan bentuk Penetapan dan diuraikan disana
Memang kami Korban bukan tidak percaya pada pihak Polri?? Kami percaya sama sekali, yang kami kuatirkan, cemaskan dugaan terjadi kebrutalan ala premanisne, seakan nanti timbul masalah baru dan Tidak tahu, ini yang kami pikirkan
Surat tsb tertanggal 15/5/2022, perihal:Penetapan jaminan Keamanan terdiri dari putra putri Yang juga korban
Mungkin bapak Walikota akan Paham Dalam Hal ini, sekalipun jarang seperti ini, dilayangkan surat untuk mengajukan permintaan penetapan itu, tandas keluarga yg datang berkunjung baru baru ini tanggal 13/5/2022.
Ia juga menambahkan, Bayangkan Kasus sepele tapi cukup memalukan, pemecatan satu keluarga dari salah satu iman Nasrani, secte HKBP, resort kota Jambi, tapi seluk beluknya warna warni, rumit Karena disana ada Proyek pembangunan gereja, jelasnya.
Ia kuga menuturkan, orang tua kami selaku Bendahara Penitia Pembangunan.
Sedangkan Bendahara pertama bukan ibu kami M br Ringo Ringo, beliau Bendahara kedua dan disana sudah tersedia dana hampir ratusan juta, ingat yang jadi pokok pokok masalah, dan pokok masalah pemecatan melakukan sewenang wenang dan membuat rekayasa memanipuler waktu dan keadaan termasuk Surat Surat, tambahnya.
Keluarga hutapea juga mengungkapkan, Hal ini lah cukup rumit dan waspada, karena jemat ini terjebak semula mereka pindah dari gereja resort Maura Tembesi, ujar jemat di Muara Tembesi yang tidak rela disebutkan identitas nya, sementara itu surat di tembuskan juga ke pihak Gubernur Jambi dan Ketua Pengadilan Negeri Kota Jambi, surat bermaterai dan melampirkan kk dan surat nikah orang tua Samuel, terangnya.
hingga berita ini diterbitkan, keluarga hutapea masih menunggu jawaban dari wali kota jambi, aduan Korban yang sudah satu tahun jalan di tempat, mari kita ikuti.(HR-RI_HORAS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar