SIDOARJO_Harian-RI.com
Ketua Tim Khusus PMK FKH Unair Prof. Dr. drh. Fedik Abdul Rantam mengatakan, perlu perbaikan lingkungan kandang ternak, yaitu sanitasi tiap pagi dan sore.
"Makanan dan minuman ternak jangan dicampur antara yang sakit dan sehat," katanya di hadapan para peternak di Desa Tropodo.
Selain itu, peternak juga harus ganti pakaian dan disanitasi usai mengunjungi kandang. Aliran kotoran, katanya, sebaiknya ditampung dan diberi kaporit. Hal ini akan mengurangi virus yang ada.
"Virus ini tidak akan menularkan ke manusia, tapi peternak tetap harus hati-hati menangani sapi. Salah satunya dengan cuci tangan usai mengurusi ternaknya," jelasnya.
Sedangkan Dekan FKH Unair Prof. Dr. MP. Drh. Mirni Lamid mengatakan, pihaknya siap membantu peternak untuk menangani hewan-hewan yang sakit. Perawatan rutin terhadap hewan yang sakit merupakan salah satu kuncinya.
"Sekarang yang penting bagaimana action penanganan di lapangannya," ungkapnya.
Dia juga memberikan masukan kepada para peternak yang punya pinjaman di bank untuk pembelian ternaknya. Ia berharap kepada pemerintah dan sektor perbankan untuk memberikan relaksasi pinjaman.
Pasalnya, para peternak yang terdampak PMK ini mengalami pengurangan pemasukan produksi ternaknya.
"Tidak ada yang bisa memprediksikan kapan PMK ini akan berakhir. Ini penyakit yang datang tiba-tiba. Tidak ada satu pun yang ahli yang bisa menjawabnya. Ini virus yang nggak ada obatnya, seperti Covid-19," jelasnya kepada para peternak.(HR-RI_REVA MARLIANA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar