Banda Aceh_Harian-RI.com-
Pemerintah Aceh meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus pengiriman darah dari Aceh ke Tangerang. Pengiriman sebanyak 2.050 kantong darah dari Palang Merah Indonesia (PMI) Banda Aceh diduga dikirim secara diam-diam ke Tangerang.
Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA mengatakan, Pemerintah Aceh selama ini mempunyai program donor darah rutin yang diikuti seluruh ASN serta masyarakat umum. Selama program itu berjalan, kebutuhan darah di Tanah Rencong selalu terpenuhi bahkan surplus.
"Jika kemudian surplus darah ini dipergunakan secara tidak benar maka kita harapkan kepada pihak aparat penegak hukum untuk dapat melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait ini," kata Muhammad kepada media, Kamis (12/5/2022).
Muhammad mengaku mendapat informasi adanya praktik pelanggaran prosedur yang diduga dilakukan oknum internal PMI dalam pengiriman darah Aceh ke luar. Dia menduga ada kecurangan dalam proses pengelolaan dan pengiriman darah tersebut.
"Pelanggaran prosedur ini kemudian disinyalir ada permainan atau praktik culas dalam hal pengiriman stok darah Aceh ke luar daerah," ujar Muhammad.
"Pemerintah Aceh tidak mempermasalahkan ada pengiriman darah keluar daerah karena darah memang untuk kemanusiaan, dan tentu jika memang secara prosedur dan kebutuhan kita sudah terpenuhi," lanjutnya.
Menurut Muhammad, saling tuding antar pengurus PMI memperlihatkan ada yang tidak beres dalam pengelolaan darah terutama hasil donor yang dilakukan ASN. Pemerintah Aceh meminta polisi melakukan pengusutan.
"Untuk menghindari polemik dan fitnah, penting dilakukan pengusutan oleh pihak APH demi terpenuhi keadilan bagi kemanusiaan yang sedang dijalankan oleh PMI," kata Muhammad.
Sebelumnya, pengurus PMI Banda Aceh kaget mengetahui adanya pengiriman darah mencapai 2.050 kantong ke Tangerang secara diam-diam. Pengiriman itu diketahui setelah dilakukan sidak ke Unit Donor Darah (UDD).
"Ini dasarnya dari kecurigaan kami di pengurus karena ada beredar isu ada pengiriman darah ke Tangerang, kami tidak tahu itu. Kita lakukan sidak di PMI dengan pengurus-pengurus ternyata benar bahwasanya ada pengiriman darah ke Tangerang," kata Sekretaris PMI Banda Aceh Syukran Aldiansyah kepada wartawan, Kamis (12/5).
Ribuan kantong darah itu, katanya, diduga dikirim pada Januari, Februari dan April. Menurutnya, pengurus tidak mengetahui adanya pengiriman tersebut karena selama ini tidak diberi akses ke UDD.
"Selama ini akses kami ke UDD ditutup oleh ketua, kami tidak tahu apa. Data yang kami peroleh darah yang dikirim itu sekitar 2.050 kantong," jelasnya. (HR-RI.Redaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar