Banda Aceh_Harian-RI.com
Universitas Syiah Kuala (USK) kembali akan melaksanakan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM).
Pada PMM angkatan 2 ini, mahasiswa dibolehkan memilih sendiri program dan mata kuliah Perguruan Tinggi (PT) tujuannya selama kuota masih mencukupi.
Untuk pendaftaran mahasiswa, dilakukan melalui laman program-pmm.id pada 13-28 Mei 2022.
Rektor USK, Prof Dr Ir Marwan, menerangkan, PMM merupakan salah satu program unggulan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan di luar perguruan tinggi asal.
“Program ini dirancang agar mahasiswa dapat meningkatkan wawasan kebangsaan, integritas, solidaritas, dan wadah perekat kebangsaan antarmahasiswa se-Indonesia melalui pembelajaran antar budaya, dan sebagainya,” ungkap Rektor USK seperti disampaikan Koordinator Humas USK, Ferizal Hasan SE, kepada Media, Kamis (19/5/2022).
Lebih lanjut Rektor mengatakan, PMM ada untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan softskill mahasiswa yang mampu bergaul dengan beragam latar belakang untuk meningkatkan nilai persatuan dan nasionalisme, memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapat pengalaman belajar di PT penerima melalui pengakuan SKS serta memperkuat dan menambah kompetensi mahasiswa.
“Ini menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa lintas universitas untuk belajar di kampusnya sendiri.
Saya berharap, mahasiswa USK memiliki antusiasme yang tinggi untuk memanfaatkan kesempatan emas PMM angkatan 2 tahun ini,” ucapnya.
Untuk diketahui, PMM kali ini akan diikuti oleh 195 PT negeri dan swasta di seluruh Indonesia.
Adapun syarat untuk mengikuti program ini antara lain belum pernah mengikuti PMM tahun 2021 dan tidak sedang terdaftar aktif dalam Program Kampus Merdeka lainnya pada saat program berlangsung.
Kemudian, wajib memiliki surat izin dari PT pengirim dan mendapatkan izin orang tua atau wali; memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,75; tidak pernah dikenakan sanksi akademik dan nonakademik pada saat periode pendaftaran; memiliki atau bersedia membuat rekening aktif Bank Rakyat Indonesia (BRI) atau Bank Syariah Indonesia (BSI), sudah menerima minimal dua dosis vaksin Covid-19, serta diutamakan memiliki asuransi kesehatan yang aktif berupa BPJS Kesehatan atau Kartu Indonesia Sehat (KIS).(HR-RI_ALI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar