Jakarta_Harian-RI.com
Ketua Umum Fast Respon Nusantara Agus Flores berharap pertemuan Pemerintah Indonesia dengan Rusia dan Ukraina akan membuahkan hasil positif.
Indonesia yang memiliki cita-cita mewujudkan perdamaian dunia diharapkan bisa menjembatani konflik kedua negara tersebut.
"Dengan Kedatangan Presiden Jokowi Ke Rusia dan Ukraina, semoga Negara Indonesia menjadi jembatan perdamaian bagi Rusia dan Ukraina yang tengah berkonflik. Sebagai negara yang memiliki cita-cita luhur, kita harus terlibat aktif mewujudkan perdamaian dunia,” kata Ketua FRN dalam keterangan tertulisnya, diterima Jakarta, Kamis (23/6/2022).
Saya juga sebagai relawan Jokowi, mendukung upaya Presiden Joko Widodo yang akan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow.
Agus mengatakan, langkah diplomasi perdamaian tersebut sejalan dengan politik bebas aktif Indonesia. "Apalagi sebagai pemegang presidensi G20 tahun ini, Indonesia punya peranan penting sebagai mediator negara-negara anggotanya, termasuk negara mitra,” tuturnya.
Agus Flores berpesan, konflik berkepanjangan Rusia dan Ukraina telah berimbas pada persoalan kemanusiaan dan krisis global yang perlu segera dicarikan jalan keluar. Sejumlah negara bahkan mengalami krisis energi dan ekonomi akibat kebijakan Rusia buntut konfliknya dengan Ukraina. “Perdamaian kedua negara harus tercapai karena telah mempengaruhi kondisi ekonomi dan pangan global,” sebut Agus.
“Konflik Rusia dan Ukraina terus menimbulkan korban kemanusiaan, yang tidak bisa dibiarkan. Sebagai negara yang menjunjung tinggi asas kemanusiaan, Indonesia tidak bisa berdiam diri,” ungkapnya.
Menurut Agus, yang harus diutamakan dalam menghadapi konflik Rusia dan dunia adalah mempromosikan resolusi damai, sehingga Indonesia bisa menjadi solusi damai bagi kedua negara itu. “Kita juga harus memikirkan posisi negara-negara sahabat yang ikut terlibat dalam pertikaian Rusia-Ukraina. Jangan sampai niat baik kita justru akan merugikan bangsa sendiri,” ucapnya.
Sikap Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia telah dilihat dalam UUD 1945. Dalam upaya menciptakan perdamaian dunia itu, Indonesia dinilai tetap harus mengedepankan langkah bijaksana. "Sebagai bagian dari masyarakat dunia, memang sudah sebuah keharusan bagi Indonesia berperan aktif pada perdamaian dunia,” jelas Agus.
"Tapi politik internasional bebas aktif Indonesia juga harus diutamakan. Maka agenda besar yang perlu kita bawa adalah membangun budaya perdamaian atau culture of peace,” ujar Ketum FRN
Agus Flores mengingatkan Indonesia tetap bisa memperjuangkan kepentingan nasionalnya, sambil mengingatkan para negara anggota G20 untuk terus menjunjung norma-norma bersama dalam hubungan antar bangsa dan antar negara...(siwah rimba)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar