Sigli_Harian-RI.com
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie mencatat 37 kebakaran di Pidie sejak Mei hingga Juni 2022.
Kebakaran itu tidak menimbulkan korban jiwa, kecuali harta benda yang gagal diselamatkan.
"Kebakaran di Pidie penyebabnya dominan korslet listrik dan bakar sampah.
Rumah warga rata dengan tanah, lantaran pemilik terlambat menghubungi petugas pemadam," kata Kabid Kesiapsiagaan dan Damkar BPBD Pidie, Syahrial, Jumat (3/6/2022).
Ia menjelaskan, kebakaran rumah di Gampong Baro terjadi seratus persen, lantaran pemilik baru mengetahui saat pulang ke rumah. Di mana saat itu api telah membumbung besar.
Kemudian petugas harus berjibaku memadamkan api sehingga tidak menjalar ke rumah letaknya berdekatan.
Selain itu, ruang kelas MAN 1 Sigli terbakar bagian atap dan plafon ruang kelas. Beruntung petugas berhasil memadamkan api.
Syahrial, kendala petugas saat memadamkan api karena masyarakat tidak membuka akses jalan bagi petugas. Sebab, selama ini akses jalan sempit.
"Seharusnya sebelum tiba di lokasi, warga harus duluan membuka akses jalan bagi mobil pemadam," jelasnya.
Ia menyebutkan, data BPBD Pidie yang mencatat 37 kebakaran. Rincian rumah 10 unit dan selebihnya sarana umum, bilik pesantren serta rumpun bambu.
Di mana dalam satu hari terkadang lima kali terjadi kebakaran.
Saat ini, dengan jumlah petugas 85 orang, yang kini mereka telah menjadi peserta BPJS. Petugas telah maksimal dalam bekerja, yang upah jerih dibayar per bulan.
Ia menambahkan, saat ini mobil pemadam delapan unit. Adalah di pos induk lima unit, Padang Tiji satu unit, Mutiara satu unit dan Tangse satu unit.(HR-RI_ANT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar