Gayo Lues_harian-ri.com
Polemik Dana Pinjaman PEN Gayo lues kini mulai ada titik terang, karena beberapa Anggota DPRK Gayo lues mulai Angkat bicara, intinya mereka setuju jika penggunaan dana pinjaman tersebut digunakan untuk kegiatan yang menghasilkan PAD, dan dapat mengembalikan pinjaman sesuai limit waktu dan besaran pinjaman, dengan tidak membebani DAU (Dana Alokasi Umum Gayo lues.
Hasil investigasi LSM FMPK Gayo lues di Dinas Pertambangan dan Energi menyingkap fakta bahwa kucuran dana PEN untuk rehabilitasi dan Pemberdayaan 16 PLTMH di Gayo lues , sangat berpotensi memperoleh PAD senilai Rp.19 Milyar setiap tahun nya, hal ini dijelaskan Ketua LSM FMPK Syafarudin Telpie kepada wartawan Rabu (8/6) 22.di Blangkejeren.
Dalam laporannya, Syafaruddin menjelaskan, hasil konfirmasi LSM FMPK dengan Kadis Pertambangan dan Energi Gayo lues Ridwansyah,ST mengatakan, dari 16 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang ada di Gayo lues, 12 Unit dalam kondisi stabil dan butuh rehabilitasi ringan, 3 rusak berat dan satu aktif dan saat ini pasok Daya sekitar 500 KW saja, PAD dari PLTMH peurlak ini mampu hasilkan sekitar 400 juta/ tahun.
Jika 16 PLTMH tersebut diaktifkan dan dikelola dengan managemen yang lebih baik lagi, dan pengelolaannya secara profesional melalui BUMD, dipastikan dapat memasok Daya listrik lebih kurang 3900 KW, sementara untuk saat ini kebutuhan Gayo lues mencapai 5000 KW pada saat beban puncak, diprediksi pihak PLN cukup kewalahan, karena pasokan Bahan Bakar Minyak Solar yang cukup banyak dan membutuhkan dana yang besar.
Dengan adanya pasokan Daya Listrik bersumber dari PLTMH ini, dapat kita ambil angka efisien saja sekitar 80 %, maka daya yang dapat dipasok sekitar 2800 KW kepada PLN, harga per Kw yang dibeli pihak PLN berkisar Rp.1020/ kw, maka dapat kita kalkulasikan 2800kw X Rp.1020 = Rp.2.284.800 x24 jam = Rp.54.835.200 x 30 hari = Rp. 1.645.056.000 x 12 bulan = Rp. 19.740.672.000 , maka inilah hasil penjualan Daya dari PLTMH tersebut dapat diterima Pemda Gayo Lues melalui Dinas Pertambangan dan Energi, jelasnya.
Lebih lanjut Syafarudin menjelaskan ini baru satu Dinas yang jelas berpotensi untuk dikelola dan diberdayakan, dan dampak sangat bagus baik terhadap pihak PLN selaku pembeli daya, maupun terhadap masyarakat luas yang kedepan dipastikan membutuhkan pasokan daya listrik yang lebih besar lagi.
Apalagi seiring berkembangnya industri Rumah Tangga, Swalayan, dan lain sebagainya, yang jelas jelas butuh pasokan listrik yang tidak sedikit, sebutnya.
Syafarudin juga mengapresiasi Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Gayo Lues bila mampu kelola ke 16 PLTMH tersebut dibawah satu atap dengan memanfaatkan BUMD yang ada, dan diisi oleh tenaga yang ahli dibidang listrik dan managemen, peluang ini juga berdampak menyerap tenaga kerja baru dan memperkecil angka Pengangguran, tegasnya.
Ditambahkan, pihak Pemda Gayo lues hanya perlu merevisi beberapa Program saja, dengan berpedoman kepada Dinas dan Instansi yang berpotensi hasilkan PAD, seperti Dinas Perumahan dan Permukiman dengan Pengelolaan Air Bersih baik yang dikelola oleh masyarakat maupun oleh pihak PDAM ,serta dinas lainnya seperti Dinas Pertanian, Pariwisata, Perikanan, Perdagangan dan lainnya, dengan catatan dikelola dengan benar, dan jauh dari peluang korupsi dan pemborosan Anggaran, sebutnya.(HR-RI_Koorwil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar