Banda Aceh_Harian-RI.com
Jelang 25 hari berakhirnya masa jabatan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, 70 orang massa Aliansi Pemuda Aceh Menggugat (APAM) berdemo di Kantor Gubernur Aceh di Banda Aceh, Jumat (10/6/2022).
Para pengunjuk rasa berasal dari pemuda, akademisi serta masyarakat biasa, menyampaikan aspirasi secara bergantian di depan kantor gubernur.
Pendemo menilai kinerja Gubernur Aceh lemah, atas hilangnya empat pulau yang berada di Aceh Singkil. Gubernur dinilai tidak mampu menjaga keutuhan wilayah Aceh.
“Gubernur Aceh tidak konsen mempertahankan keberadaan empat pulau yang diklaim oleh Pemprov Sumut tersebut. Apam menilai kepemimpinan GubernurAceh gagal,” ucap korlap aksi, Heri Safrijal
APAM mendesak Kemendagri mencabut keputusan tentang empat pulau Nomor 050-145 tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Pulau.
Selain itu, dia menilai Gubernur Aceh juga menunjukkan sikap penguasa bukan pemimpin karena sampai akhir masa jabatannya tanpa pendamping wakil gubernur.
“Sebagai gubernur, Nova Iriansyah tidak mencerminkan sikap kepemimpinan yang bisa dijadikan panutan, antara lain hubungan yang buruk dengan DPRA, sering mangkir dari janji-janji pertemuan maupun acara peresmian,” sebutnya.
Dia juga menyinggung soal KIA Ladong, investasi Aceh serta batalnya rencana investasi dari Timur Tengah untuk pembangunan pariwisata di Pulau Banyak, Aceh Singkil, senilai sekitar Rp7 triliun.
Dana Refocussing Covid-19 Aceh sangat besar 2,3 T, berbanding terbalik dengan performa penanggulangan pandemi, dimana Penanggug Jawab dana besar tersebut?
APAM Menduga Nova Iriansyah sengaja menjegal proses pencalonan Wagub sehingga Pemerintahan Aceh tidak mampu mewujudkan good governance
Maka dari itu, pendemo mengharapkan Pj kedepan merupakan orang yang tepat, agar mampu menetralisir permasalahan yang ada di Aceh. (HR_RI.Marhaban).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar