Jakarta_Harian-RI.com
Presiden Joko Widodo (Jokowi)dalam sitiasi.politik sekarang ino dkminta untuk tetap.menjadi solidarity maker.(Penggalang Solidarity), mengefektifkan kepemimpinan dan.mrnjadi sasit yang adil.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Partai Koalisi Rakyat Indonesia(PKRI) Prof Dr KH Sutan Nasomal dijakarta Minggu 19/6.Ia menilai obsesi Jokowi untuk menunjuk suksesor dirinya; yang oleh sejumlah pihak disrahkan pada Ganjar Pranowo telah mengikis kewibawaan lembaga kepresidenan.
"Apalagi calon sukseksor itu belum teruji kepemimpinsnnya dalam mensejahterakan rakyat.Justru ditengah konstestasi semacam ini Presiden sehatusnya menjadi sokidarity maker"ungkap Prof.Dr KH Sutan Nasomal.
Menurutnya,kesibukannya menjalani profesi sebagai politikus mengakibatkan agenda agenda pemerintahan Jokowi juga diabaikan para menteri menterinya.
Prof Dr KH Sutan Nasomal juga menilai Jokowi sibuk berpolitik praktis ,pencapaian Visi-Misi bernegara semangkin jauh,setelah orkestrasi kampanye 3 priode untuk jabatan Presiden gagal atau tertunda menjadi agenda politik Nasional ,segera proses dan tahapan Pemilu 2024 akan dimulai.
"Aktor Aktor politik telah dan akan terus berakrobat untuk memikat rakyat pemilih hingga hari pencoblosan tiba. Bukan hanya elit politik di luar pemerintahan ,para menteri Kabinet Jokowi juga memainkan peran politik sama"jelasnya.
Prof Dr KH Sutan Nasomal menambahkan dalam waktu lebih kurang 2 tahun kedepan,rakyat akan disuguhi sirkus politik yang nyaris tidak menyentuh kepentingan utama warga negara.
"Di tahun politik seperti ini, seorang Presiden sebagai pemimpin.nasional yang dipilih langsung oleh rakyat di uji integritasnya untuk tetap memimpin pencapaian misi bernegara, yakni melindungib hak hak warga negara, memajukan kesejahteraan rakyat, mencerdeskan kehidupan warga melalui berbagai program pembangunan yang telah dicanangkan "tegasnya.
Menurut Prof Dr KH Sutan Nasomal , sangat memprihatinkan ketika Presiden Jokowi justru menjadi sentrum kegaduhan politik yang mengganggu pencapaian misi bernegara. Setelah melalui tangan para pembantunya penjajakan gagasan 3 periode ,Jokowi aktif menghadiri acara acara kebulatan tekad dari berbagai kalangan ,yang pada intinya meletakkan Jokowi sebagai praktisi politik yang tidak mencerminkan sikap kenegaraannya.(Team/Redaksi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar