Banda Aceh_Harian-RI.com
KOMUNITAS Travel Umrah dan Haji Aceh (KATUHA) meminta kepada Pemerintah Aceh untuk segera mengupayakan Izin pembukaan kembali terminal internasional di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar.
Sebab, pemberangkatan umrah perdana jamaah asal Aceh direncanakan pada Agustus 2022.
KATUHA sudah berkoordinasi dengan pihak maskapai terkait keberangkatan jamaah umrah asal Aceh tersebut, namun pihak maskapai belum bisa berjanji untuk pemberangkatan jamaah umrah asal Aceh melalui Bandara SIM mengingat terminal internasional bandara itu masih ditutup dan belum mendapat izin untuk dibuka kembali.
Ketua Umum KATUHA, Mahfudz Ahmad Makam, mengatakan, untuk tahun 2022 dan 2023 nanti, jumlah jamaah umrah asal Aceh berjumlah 20.000 orang, yang direncanakan keberangkatkannya melalui Bandara SIM.
“Karena itu, kami minta Bapak Gubernur Aceh, Ketua dan Anggota DPRA, serta anggota DPR dan DPD RI agar segera melakukan koordinasi dan duduk bersama otoritas bandara Republik Indonesia membahas masalah penting ini,” ungkap Mahfudz Sebab, menurutnya, hal itu untuk kemudahan akses nasyarakat dalam nelaksanakan ibadah umrah, ditambah lagi Aceh punya kekuataan regulasi yaitu UUPA dan Qanun Aceh tentang Umrah dan Haji.
Mahfudz Ahmad Makam juga mengingatkan, seandainya status terminal internasional Bandara SIM tidak dibuka, maka sangat disayangkan jamaah umrah asal Aceh akan diberangkatkan melalui Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara.
Hal ini sangat merugikan jamaah umrah asal Aceh dari berbagai aspek, dimana Bandara SIM Internasional memiliki akses penerbangan/terminal internasional namun tidak dapat digunakan dengan alasan belum ada izin/ permit pembukaan terminal internasional.
Sebagai asosiasi lokal yang terus bermitra dengan Pemerintah Aceh dalam melayani nasyarakat Aceh khususnya pada umrah dan haji.(HR-RI_REDAKSI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar