Sumut_Harian-RI.com
Nurlela Aritonang mengatakan kepada harian-ri.com, Sabtu 4 Juni 2022 pukul 23.00 WIB.
menurutnya fakta atas penderitaan yang mendatangkan kerugian atas kisah riwayat rumah tangga adeknya, alm Efendi parulian Aritonang anggota TNI dan meninggal tahun 2008 di kesatuan kerjanya, dengan pelanggaran kecelakaan dan menurut penuturan keluarga besar Marga Marbun lumban gaol dan anak anaknya (ibu alm, dan juga sudah alm).
Nurlela Aritonang menjelaskan, kisah memilukan kematian adiknya itu yang paling bungsu tujuh bersaudara dari hasil perkawinan ayah ibunya (Aritonang dengan br Marbun) sementara Kakak beradik dari Br. marbun Nainggolan, Situmorang dan Aritonang, selain abangnya dua br Nababan dan br Bintang (Nantulang kami), Ucapnya.
Nenek kami juga abang beradik, br Mare Mare (Aritonang) cucu dr br Mare Mare inilah yang menjadi menantu Aritonang (Alm)secara singkatnya silsilah (Tarombo dari Suku batak) menikahlah adek kami ini, maksudnya alm Efendi Parulian Aritonang) dengan adek yang lazim disebut paribannya,Lanjut Nurlela Aritonang
Ia juga mengatakan, bisa menikahi putri dari abangnya untuk anaknya, pendek cerita menurut tata cara perkawinan militer dan tertib administrasi negara catatan sipil wajib lengkap data data.
Tidak Lama kemudian ada merasa kecurigaan publik, masyarakat luas versi adat, versi agama dan versi hukum masing masing berbeda kepentingan dan makna dan membawa akibat, dan mendatangkan kerugian, tidak penting kerugian uang, matril tapi cukup kerugian moril, Ucap Nurlela Aritonang di kediamannya.
Sementara itu, bahwa bapak sudah lama merantau ke tanah karo, dari daerah Simalungun dan disanalah menikah dengan Istri idamannya br Sg dan mengaku jadi atau beradaptasi lingkungan, Berobah menjadi marga UG, terlampir P1-P2, Terungkaplah kisah lama puluhan tahun yang tadinya pesta, ada hubungan dengan Istri alm Efendy Parulian Aritonang, yakni : R Br. G, tidak mau hadir atas undangan keluarga untuk pesta keponakannya (Bere)nya Yhuda Hermawan tanggal 4 Mei 2022, sabtu dini hari kemarin, Ujar Nurlela Aritonang.
Menurut Nurlela Aritonang, Ada Peristiwa yang disembunyikan dengan menjual marga seharusnya marga Marbun lumban Gaol setelah di Rantau orang tanah Karo Berobah menjadi marga Ginting jadi putri paman kami itu tidak hadir dari awal pernikahan dulu pun alm Efendi Perulian Aritonang sudah masalah, hingga pada kematiannya yang terakhir anak anak alm tidak pernah dipertemukan pada ahli warisnya Aritonang Kedua perobahan marga tadi terungkap, Tutur Nurlela Aritonangl dengan nada kesal.(HR-RI_HORAS SITUMORANG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar