Aceh Utara_Harian-RI.com
Prestasi salah satu PNS di Kab. Aceh Utara bertambah setelah salah satu PNS nya berhasil menyelesaiakn pendidikan Doktor Studi Pembangunan pada Pascasarjana Universitas Andalas setelah selesai mengikuti ujian terbuka promosi doktor bagi promovendus Fauzan. Prof. Dr. Rudi Febriamansya.
Ketua Program Studi PDSP, bertindak sebagai Ketua Sidang sekaligus sebagai anggota co Promotor. Ketua Promotor Prof. Dr. Ir. Helmi, M.Sc juga hadir pada Ujian Terbuka kali ini, serta ibu Sri Oktavia, SH, M.Sc, Ph.D selaku co Promotor yang turut hadir. Selain itu, hadir pula penguji eksternal yaitu bapak Dr. Damos Dumoli Agusman, yang juga merupakan Duta Besar RI untuk Austria di Wina yang hadir secara online. Adapun tim penguji internal dalam sidang kali ini adalah Prof. Syafruddin Karimi, M.Sc., Prof. Firman Hasana, LLM dan Prof. Nursyirwan Effendi yang juga bertindak sebagai Direktur Program Pascasarjana Unand.
Turut hadir pula keluarga calon doktor, kolega dan kerabat dari Universitas Andalas, serta para tamu undangan.
Ujian terbuka promosi doktor dibuka oleh ketua sidang untuk kemudian diberikan kesempatan kepada promotor, ko-promotor, dan tim penguji untuk memberikan pertanyaan terkait disertasi yang sudah dilakukan.
Promovendus mampu menjawab pertanyaan dengan baik dan lancar serta dapat mempertahankan argumen atas disertasinya yang berjudul “The Humanistic Dimension and Certainty For Sustainable Refugee Management towards the Role of Transnational Corporations (TNCs): A Case Study of Rohingya Refugee Management in Aceh, Indonesia” sehingga berhasil lulus dengan predikat “sangat memuaskan.”
Sebagai informasi, disertasi Fauzan ini berawal dari permasalahan seringnya kedatangan Pengungsi Rohingya di perairan Aceh dari tahun 2015.
Tetapi dari sisi kemanusiaan, fokus penanganan pengungsi oleh negara hanya pada penyelamatan ke pinggir pantai serta pemberian akomodasi sehingga tidak mendapatkan penghidupan yang layak. Sementara itu, kepastian untuk mengirimkan mereka ke negara ketiga juga belum ada titik terang dan pengungsi tidak memiliki status tetap dikarenakan ketidakpastian keberadaan mereka di negara transit. Karenanya, penelitian Fauzan ini ingin mendalami lebih dalam terkait perluasan konsepsi kemanusiaan dan kepastian dalam penanganan pengungsi Rohingya di Aceh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemitraan/partnership merupakan aspek kemanusiaan yang paling penting dalam menangani permasalahan pengungsi Rohingya. Best practices dari pengalaman Turki dan Uni Eropa menunjukkan bahwa kemitraan dengan swasta menjadi salah satu faktor pendukung tercapainya keberlanjutan dalam penanganan pengungsi, salah satunya melalui internship/magang di perusahaan TNCs yang sebagiannya diterima bekerja di anak perusahaan mereka.
Dari sisi kepastian, hasil penelitian Fauzan menunjukkan bahwa regulasi di tingkat global dan nasional menjadi penting khususnya melalui inisiasi pemanfaatan dana CSR untuk pembentukan center of excellence dalam melatih para pengungsi dan masyarakat lokal sehingga status pengungsi nantinya lebih qualified untuk dikirim kenegara ketiga oleh UNHCR.
Regulasi ini dapat diterapkan dalam integrasi lokal sebagaimana best practices dari Turki yang mendirikan pusat pelatihan vokasi bagi para pengungsi Syria dalam rangka menumbuhkan kemandirian bagi pengungsi di masa yang akan datang.
PNS pada Pemkab. Aceh Utara ini resmi menyandang gelar doktor ke-3 yang lulus ujian di Program Studi Pembangunan Pascasarjana Unand. Bupati Aceh Utara yang diwakili oleh Sekretaris Daerah menyatakan bahwa prestasi salah satu PNS diKab.
Aceh Utara ini patut diapresiasi mengingat baru dua orang PNS birokrat yang bergelar Doktor di lingkungan Pemkab Aceh Utara. Sehingga dengan hadirnya Dr. Fauzan nantinya akan dapat memotivasi PNS lainnya untuk melanjutkan perkuliahan baik ke jenjang S-2 maupun S-3.(HR-RI_Fadly P.B)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar