Bireuen_Harian-RI.com
Pelatihan, keterampilan berbagai bidang, bantuan modal usaha adalah sangat penting bagi penyandang disabilitas di Bireuen dibandingkan bantuan spontan dan sesaat saja habis digunakan untuk kebutuhan dalam beberapa hari saja.
Hal tersebut disampaikan Suryadi, Yusaini dan sejumlah penyandang disabilitas Bireuen yang tergabung dalam wadah DPC Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Bireuen, Sabtu (04/06/2022) saat menunggu kedatangan Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab untuk mengikuti pengajian bersama. Suryadi yang mengalami cacat kaki dan menggunakan kaki palsu mengatakan, para penyandang disabilitas Bireuen mulai dari tuna netra, tuna rungu, tuna daksa membutuhkan pelatihan beberapa bidang yang diharapkan.
Misalnya, para tuna netra mengharapkan adanya pelatihan pijat, tuna rungu misalnya pelatihan menjahit sepatu.
Begitu juga tuna daksa atau penyandang cacat anggota tubuh sangat membutuhkan pelatihan bidang usaha kecil-kecilan misalnya membuat kue, menjahit sepatu dan juga modal usaha untuk pengadaan becak dan lainnya.
Suryadi menambahkan, bantuan spontan misalnya sembako memang penting, tapi lebih penting adalah adanya keterampilan sehingga dapat berusaha sendiri seperti menjahit sepatu dan juga memijat.
Disebutkan, di komplek Panti Sosial Desa Cot Bada Tunong, Peusangan, terdapat sejumlah ruangan mungkin dapat digunakan untuk melatih mereka. “Kami sudah beberapa kali menyampaikan kepada Dinas Sosial agar memberi kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk dilatih dan dibina sehingga dapat hidup mandiri," ujarnya.
Bahkan, katanya dalam pertemuan beberapa bulan lalu di Komplek pendopo Bupati Bireuen juga telah disampaikan penyandang disabilitas sangat membutuhkan pembinaan, pelatihan dan diajari keterampilan untuk dapat mandiri, namun hingga saat ini belum memperoleh kesempatan untuk ikut pelatihan.
“Kami sangat mengharapkan para penyandang cacat di Bireuen dilatih, dibina dengan keterampilan, membantu modal usaha untuk bisa mandiri,” ujar Suryadi yang didampingi penyandang cacat lainnya.
Dijelaskan, sebagian penyandang disabilitas saat ini ada yang menjadi guru pengajian, memijat, penarik beca, bekerja di perbengkelan sepeda motor, usaha perabotan dan lainnya dan masih banyak yang belum memiliki keterampilan dan keahlian.(HR-RI_HUSNI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar