Bogor_Harian-RI.com
Kasus pencurian yang terjadi di SMPN 16 Kota Bogor Jawa Barat bukan pertama kali terjadi.Sekolah yang berlokasi di kayumanis Tanah Sareal Itu ternyata sudah langganan maling.
"Pencurian sering karena disini kan daerah rawan .Lebih dari lima kali ,kalau perampokan 3 kali sama yang sekarang,"tutur mantan penjaga keamanan yang saat ini bertugas jadi petugas kebersihan di SMPN 16 Kota Bogor Parmin kamis 7/7.
Ia menyebutkan kasus pencurian yang kecil kecil seperti mesin air.
Menurutnya,aksi pencurian yang terbesar berlangsung pada tahun 2016.Para pencuri sampai memasukkan kenderaannya hingga area kelingkungan sekolah.
"Gak ada korban,cuma pelaku semobil box langsung turun dan gak ngintip ngintip lagi.
Disekap sama dikat juga penjaga keamanan "sambungnya.Akan tetapi,belum ada pelaku yang berhasil ditangkap hingga saat ini.Sekalipun.pihak kepilisian telah membawa anjing pelacak.Jejak para pencuri selalu berakhir dipersimpangan "Kemarin pihak kepolisian juga membawa anjing pelacak, namun mentok
Diperapatan Kagaknya, naik mobil dan dijemoutnya disana."ujar Parmin.
Sebelumnya ,SMPN 16 Kota Bogor menjadi sasaran pencuria pada Rabu 29/6 lalu.Dalam aksi pencurian itu ,tiga orang penjaga sekolah turut di sekap olehbkomplotan maling.Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Dhoni Erwanto membenarkan SMPN 16 Kota Bogor sudah beberapakali mengalami kasus pencurian.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polsek Tanahsareal untuk.melakukan kegiatan patroli secara intens disekitar lokasi kejadian.
Polisi juga telah memintai keterangan kepada beberapa orang yang ada disekitar lingkungan sekolah.
"Kemungkinan ada orang dalam masih terbuka.Makanya kita cek terus beberapa orang terkait dengan bagaimana riwayat riwayatnya.
Total ada delapan orang yang sudah kita mintai keterangannya sebagai saksi,termasuk sekurity yang sempat disekap para tersangka "sambungnya. Beberapa barang bukti juga telah diamankan dilokasi kejadian.
Diantaranya alat yang dipakai untuk mengikat ,sarung tangan yang diduga sempat ditinggalkan pelaku hingga Rekaman CCTV yang jelas menggambarkan aksi para pelaku.(Raja Kayangan/Redaksi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar