Aceh Timur_Harian-RI.com
Perangkat Gampong (Desa) di Aceh Timur dikabarkan melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) di Medan Sumatera Utara (Sumut).
Ketua organisasi aliansi wartawan Aceh independen AWAI Dedi saputra menilai kegiatan Bimtek yang bersumber dari anggaran Dana Desa (ADD) 2022 tersebut hanya menghamburkan uang-uang rakyat.
“Lebih baik kegiatan atau pelatihan Bimtek diselenggaran di Kabupaten Aceh Timur, kenapa harus di Medan, ini mengingat keadaan ekonomi masyarakat sudah merosot,”ujarnya.
Lanjutnya dedi mengatakan,di dalam satu sisi saya sebagai warga negara Indonesia masyarakat Aceh Timur berhak untuk berbicara dan memberikan pendapat dan di sisi lain kami sebagai wartawan/pers dengan Peranan pers menurut UU No.40 tahun 1999 terdapat pada pasal 6 yakni
1.Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui.
2.Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum, dan Hak Asasi Manusia, serta menghormati kebhinekaan.
3.Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar.
4.Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum.
5.Memperjuangkan keadilan dan kebenaran
"Kami juga menduga beberapa aktivitas yang dulu menyorot kegiatan bimtek yang di laksanakan beberapa bulan lalu di Aceh Timur mengkritik di berbagai berita,kenapa hari ini kegiatan bimtek di Medan aktivis pada diam.
Disampaikan, dari informasi yang ia dapat, kegiatan pelaksanaan Bimtek yang digelar disalah satu hotel di Sumut itu melibatkan dua perwakilan perangkat setiap desa dari Aceh Timur.
“Biayanya sekitar Rp 10 juta, dibebankan kepada masing-masing desa dengan waktunya selama empat hari empat malam, saya kira ini anggaran sangat fantastis,” ujarnya.
Sementara, agar hal tersebut tidak menjadi bola panas, ungkap Dedi juga sudah berkoordinasi dengan ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Aceh Timur, guna untuk memberikan penjelasan kepada publik terkait tujuan kegiatan tersebut.
“Ketua APDESI Aceh Aceh Timur harus memberikan penjelasan, agar tidak terkesan hanya menghabiskan anggaran.
Sementara itu, Ketua APDESI Aceh Timur, Syamsuar saat dikonfirmasi mengatakan dirinya tidak tahu hal tersebut,dan Syamsuar menyarankan untuk berkoordinasi dengan ketua Keuchik (Kepala desa) forum kecamatan Idi Rayeuk.
Terdengar kabar bahwa ada beberapa desa di wilayah kecamatan Idi Rayeuk saat ini masih mengikuti bimtek tersebut. (HR_RI.Marhaban).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar