Banda Aceh_Harian-RI.com
Untuk mendorong peningkatan produksi padi/gabah, pada musim tanam gadu 2022 ini, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) akan menggratiskan biaya olah tanah, pupuk dan bibit untuk tanaman padi seluas 1.000 hektare (ha) program IP 300, dari 2.000 ha yang diprogramkan di Aceh Timur, Pidie dan Aceh Jaya.
“Target tanam padi program IP 300 tahun ini dilakukan di tiga daerah, yaitu Aceh Timur 1.000 ha, Pidie 600 ha dan Aceh Jaya 400 ha,” kata Kepala Distanbun Aceh, Cut Huzaimah, Selasa (19/7/2022).
Dikatakan, program IP 300 seluas 2.000 ha yang pembiayaannya dari APBA 2022, setengah diantaranya diberikan bibit, pupuk dan biaya olah tanah secara gratis.
Sementara yang 1.000 hektare lagi hanya diberikan bibit dan pupuk secara gratis, sedangkan biaya olah tanah bayar sendiri.
Menurut Cut Huzaimah, pemerintah Aceh melaksanakan program IP 300, selain menindaklanjuti program Kementerian Pertanian dalam rangka mempertahankan kemandirian pangan nasional dan daerah, juga untuk meningkatkan pendapatan petani.
“Kalau petani setahun bisa tanam tiga kali, maka pendapatannya akan meningkat,” ujarnya.
Dikatakan, program IP 300 sudah memberikan dampak positif, dalam penurunan angka kemiskinan di pedesaan.
Hal ini terbukti dalam hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS Maret 2022 lalu, di mana angka kemiskinan Aceh secara umum turun dari 15,53 persen (September 2021), menjadi 14,64 persen (22 Maret 2022).
Salah satu faktor penurunan angka kemiskinan itu karena meningkatnya produksi tanaman padi petani.
Kenaikan produksi padi, mendorong nilai tukar petani (NTP) padi naik sebesar 3,28 persen.
Tim penyuluh pertanian sedang amati tanaman padi Gampang dan IP 300 yg hasilkan produktivitas 10,65 ton/Ha, di sebuah areal tanaman padi di Kec Indrapuri, Aceh Besar
NTP petani padi di Aceh, sekarang ini sudah berada di atas 100 persen, yaitu 103,28 persen.
Selain program IP 300 dari sumber APBA 2022, kata Kabid Produksi Distanbun Aceh, Syafrizal, dalam rangka peningkatan produksi gabah nasional dan ketahanan pangan nasional, pemerintah pusat juga ada memprogramkan penyaluran bantuan bibit padi gratis dalam masa tanam gadu ini.
Feri, pedagang bibit padi di Pasar Lambaro, Aceh Besar, mengatakan, memasuki minggu ketiga bulan Juli 2022, yang merupakan masa tanam padi gadu, daya beli bibit pagi unggul varitas ciherang, Inpari dan IR 64 serta jenis lokal lainnya sanggat tinggi.
“Untuk setiap varietas, ada laku 6-7 bungkus per hari,” ujarnya.
Sementara untuk pupuk urea dan NPK, kata Feri, pada masa tanam belum banyak yang beli.
Permintaan pupuk setelah 15 hari penanaman.
Harga pupuk urea nonsubsidi, sebutnya, Rp 580.000/sak (50 kg) dan pupuk NPK nonsubsidi Rp 780.000/sak (50 kg).
Kendati harga pupuk nonsubsidi mahal, tapi petani tetap membelinya, karena untuk mendapatkan pupuk urea subsidi dan NPK subsidi, saat ini susah.
“Kalaupun ada, jatahnya sedikit, sehingga petani tetap harus beli pupuk urea dan NPK nonsubsidi, untuk pemenuhan kebutuhan pupuk berimbang tanaman padinya,” ujar Feri.(HR-RI_REDAKSI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar