Banda Aceh_Harian-RI.com
Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika (HMPS-PFS) adakan Workshop Jurnalistik pada Senin, (04/07/2022). Acara tersebut bertempat di Aula Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Gedung B UIN Ar-Raniry.
Workshop Jurnalistik ini diisi oleh 2 Pemateri hebat, Rianza Alfandi (Pimpinan Umum Pers Mahasiswa Sumberpost ) dan Ahmad Mufti (Photographer at news agency masakini.id). Mereka merupakan alumni dan mahasiswa UIN Ar-Raniry.
Acara yang bertajuk “Bedah Ilmu Jurnalistik dan Fotografi Bersinergi Membentuk Jurnalis Muda” ini juga melihat kondisi sosial di lingkup tarbiyah khususnya Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Tentunya banyak penulis-penulis muda yang lahir dari kalangan mahasiswa Prodi PFS.
Dalam sambutanya, Diki Kurniawan selaku ketua panitia mengatakan, workshop ini bertujuan untuk membangun pola pikir yang ideal mengingat era yang serba digital yang menyebabkan informasi cepat menyebar, dan cara ini dilakukan untuk memberikan ilmu agar menjadi jurnalis yang menyampaikan informasi dengan bekal serta mengambilnya angel dalam dunia fotografi.
“Workshop kali ini bertujuan untuk membangun pola pikir yang ideal, karena di era digital otomatis informasi lebih cepat menyebar, sehingga cara ini penting untuk mempelajari bagaimana menjadi jurnalis yang baik saat menyampaikan informasi yang baik dan angel foto yang baik dalam fotografi,” jelasnya.
Ketua HMPS-PFS, Hafiz Rizki Menuturkan bahwa kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai fakultas di UIN Ar-Raniry, selain itu, hafiz juga mengatakan bahwa event workshop jurnalistik ini adalah terobosan untuk menggali potensi mahasiswa khususnya dalam bidang menulis dan fotografi.
“Acara ini bukan hanya diikuti oleh mahasiswa dari FTK sendiri, melainkan juga ada mahasiswa dari fakultas lain yang turut hadir, adapun kegiatan ini merupakan sebuah terobosan dari HMPS-PFS yang bertujuan untuk menggali potensi dan bakat mahasiswa dalam bidang jurnalistik khususnya menulis dan fotografi” imbuhnya.
Dalam sambutan, Ketua Prodi Pendidikan Fisika (PFS) yang diwakili oleh Muhammad Nasir, mengatakan jika mengikuti workshop jurnalistik ini, tidak berarti harus menjadi wartawan, tetapi untuk bisa menyampaikan informasi dengan baik, beliau juga mengatakan bahwa kegiatan ini untuk meningkatkan skill para mahasiswa dalam menulis karena kemampuan mahasiswa belum begitu baik dalam menulis skripsi. Serta menambah ilmu dan bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan dosen.
“Mengikuti workshop jurnalistik bukan berarti harus menjadi wartawan, ini menjadi ilmu agar mahasiswa dapat meningkatkan skill dalam menulis, terutama skripsi dan cara berkomunikasi dengan dosen,” Ujarnya.
Wakil dekan III FTK, Syahminan juga menegaskan pentingnya mempelajari ilmu menulis, karena skill menulis membutuhkan ilmu, bukan hanya sekedar menulis saja, ujarnya. (HR-RI_TOMI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar