Jakarta_Harian-RI.com
Keinginan Partai Kebangkitan Bangsa(PKB) untuk menduetkan Prabowo Subianto dengan Muhaimin Iskandar dinilai langkah sterategis untuk mendongkrak perolehan suara di Pemilu 2924.
Disisi lain, kata Prof Dr KH Sutan Nasomal, hubungan PKB dan NU yang terlihat mangkin repot pasca terpilihnya Ketua Umum PBNU yang baru Melihat hal ini sebenarnya posisi Cak Imin untuk menjadi Cawapres dari Prabkwo sebenarnya rendah, dibandingkan dengan nama lain seperti Puan Maharani, Erick Thohir atau Airlangga Hartarto misalnya.
"Tiga nama yang disebutkan diatas memiliki kans yang cukup kuat untuk dapat mendampingi Prabowo dan Elektabilitas mereka relatif masih lebih baik dibandingkan dengan Cak Imin" papar Prof Dr KH Sutan Nasomal.
"Jadi ini sterategis PKB untuk mendongkrak perolehan suara di Pemilu 2024 "terang Pakar Hukum juga Pengamat Politik Prof Dr KH Sutan Nasomal di Jakarta Kamis 14/7.
Prof Dr KH Sutan Nasomal yang juga Pendiri sekaligus Ketua Umum Partai Koalisi Rakyat Indonesia (PKRI) mengungkapkan memang riil politik sekarang ini elektabilitas Prabowo Subianto salah satu dari Calon Presiden (Capres) yang paling menonjol.
"sedangka Cak Imin (panggilan Muhaimin Iskandar) sendiri baik sebagai Capres maupun sebagai calon wakil presiden (Cawapres) masih samar samar (elektabilitas rendah) papar Prof Dr KH Sutan Nasomal.
Artinya butuh beberapa langkah lagi Cak Imin untuk mendapat posisi untuk dipertibangkan ,atau diperhatikan sebagai calon wakil Presiden dari pak Prabowo.Tapi hal ini bisa juga strategi untuk.menaikkan perhatian publik terhadap PKB
Satu strategi yang pernah dilakukan pada tahun 2019 yang lalu, dimana Cak Imin mendeklaraskkan dirinya sebagai Calon Presiden."ucap Prof Dr KH Sutan Nasomal.
Menurut Prof Dr KH Sutan Nasomal, sekalipun nantinya Cak Imin tetap gagal berpasangan dengan Prabowo, setidaknya nama PKB telah beredar dikalangan para pemilih khususnya ummat islam Ini mungkin strategi lain dari pencanangan Cak Imin sebagai Cawapres Prabowo yang diinginkan PKB.(Laporan Team wartawan Raja Kayangan/ Redaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar