Jakarta_Harian-RI.com
Pakar Hukum juga Pengamat Politik Prof Dr KH Sutan Nasomal mengatakan, masyarakat Indonesia tidak menginginkan banyak partai politik(Parpol) pada pemilihan umum(Pemilu) serentak 2024.
Sebab,katanya menjelang menyongsong Pemilu selalu muncul partai partai baru, termasuk partai partai yang tidak lolos ambang batas parlemen (Parlamentary threshold), atau ambang batas perolehan suara minimal dalam pemilu yang diikutkan dalam penentuan perolehan kursi di DPR muncul lagi.
Prof Dr KH Sutan Nasomal mengatakan, parpol tidak perlu banyak, Sebab masyarakat justru mengharapkan parpol yang benar benar memperjuangkan kepentingan dan aspirasi rakyat bukan disuguhkan dengan konplik parpol dan kualitas parpol yang kian buruk ditambah banyak yang korup.
"Orang Indonesia tidak menghendaki banyak partai ,dan yang dimaui adalah partai berkualitas, bisa mengakomodasi harapan masyarakat inginkan termasuk kader yang berkualitas untuk legeslatif bukan yang tersandung korupsi"kata Prof Dr KH Sutan Nasomal saat dihubungi sabtu 16/7/2022.
Prof Dr KH Sutan Nasomal mengatakan,sistem pemerintahan kita adalah presidensial, dimana kedudukan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada badan perwakilan rakyat, dengan kata lain kekuasaan eksekutif berada di luar pengawasan langsung parlemen. Problematika sistem presidensial pada umumnya terjadi ketika ia dikombinasikan dengan sistem multipartai,apalagi dengan tingkat fragmentasi dan polarisasi yang relatif tinggi.
Presidensialisme dan sistem multipartai bukan hanya merupakan "Kombinasi yang sulit"melainkan juga membuka peluang terjadinya deadlock (Buntu) dalam relasi eksekutif dan legeslatif yang kemudian berdampak pada instabilitas demokrasi presidensial.
Multipartai dewasa ini, ternyata gagal memberikan sumbangan kepada negara karena tidak mengkondisikan pembentukan kekuatan 0posisi yang diperlukan untuk menopang rezim dan pemerintahan yang kuat, stabil, efektif secara demokratik.
Fenomena partai baru yang bermunculan setiap menjelang pemilu, lanjut Prof Dr KH Sutan Nasomal, tidak serta merta membuat masyarakat tertarik untuk memilih Parpol, lanjut Prof Dr KH Sutan Nasomal, sebagai wadah seleksi kepemimpinan Nasional dan daerah, harus cukup melakukan kampanye.
politik,seperti sosialisasi politik tentang partai, mengenalkan visi dan misi partai, serta program program partai yang difokuskan.
Prof Dr KH Sutan Nasomal menegaskan, parpol baru tidak bisa menunjukkan pemilih yang pasti karena masih mengandalkan pemilih mengambang.
Oleh karena itu, partai baru perlu menunjukkan upaya pendekatan yang tidakndilakukan menjelang pemilu saja, karena pemilih mengambang masih dapat didekati melalui pertemuan secara langsung.(Raja Kayangan/Redaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar