"Sumut merupakan salah satu sentra produksi ikan koi. Harus dikembangkan jadi bisnis karena jumlah masyarakat yang hobi ikan hias itu terus bertambah," ujar Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, di Medan, Sabtu.
Dia mengatakan itu usai meresmikan Kontes Ikan Koi Sumut (Sumut Koi Show) 2022 di GOR Mini Kompleks Dispora Sumut, Jalan Williem Iskandar Pancing, Deliserdang.
Didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut, Mulyadi Simatupang, gubernur mengatakan, budi daya ikan koi itu harus dimulai segera memanfaatkan pergerakan ekonomi yang semakin membaik.
"Kalau selama ini Sumut hanya membudidayakan ikan untuk konsumsi, maka sudah seharusnya juga mengembangkan budi daya ikan koi," katanya.
Pengembangan ikan koi akan menumbuhkan jumlah masyarakat peternak dan bisnis ikan itu yang pada akhirnya menggerakkan perekonomian.
Edy memberi contoh, adanya kontes ikan koi di Sumut membuat pergerakan ekonomi karena pemilik ikan dari 10 provinsi datang ke Medan.
"Kedatangan peserta tentunya menggerakkan bisnis penerbangan atau bus, penginapan dan rumah makan," katanya.
Hobi memelihara ikan koi, katanya, juga akan mengingatkan pada kebesaran Allah SWT sebagai Sang Pencipta.
"Saya mengapresiasi pelaksanaan kontes ini dan berharap Sumut menjadi tuan rumah yang baik," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut, Mulyadi Simatupang, mengatakan, rencananya kontes ikan koi itu akan digelar setiap tahunnya.
"Kalau bisa akan dikembangkan menjadi bertaraf internasional," katanya.
Ketua panitia kontes Cuk Henriy mengatakan, sebanyak 1.552 ekor ikan koi dari 10 provinsi mengikuti kontes memperebutkan Piala Gubernur Sumut.
Selain peserta Sumut, ada dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, dan Jambi.
Gubernur Sumut sendiri ikut mempertandingkan empat jenis koinya.
"Nanti yang dinilai juri, mulai bodi, warna hingga kesehatan ikan koi," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar