Banda Aceh_Harian-RI.com-
Forum Paguyuban Mahasiswa Pemuda AceH (FPMPA) bekerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Aceh menggelar Ngopi Aceh Damai dengan tema “Nasib Dana Otsus Aceh”.
Ketua Umum FPMPA, M. Jasdi mengatakan kedepan tahun 2023 sampai 2028 dana Otsus Aceh hanya tinggal 1% dari plafon Dana Alokasi Umum (DAU) Nasional.
“Ini menjadi hal serius bagi kita untuk mengkaji agar penggunaan dana tersebut tepat sasaran,” kata Jasdi di Banda Aceh, Sabtu (20/8/2022).
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Safaruddin menyampaikan dana Otsus adalah uang yang didapatkan dari hasil perjuangan rakyat Aceh, jadi harus dipergunakan sebagaimana mestinya.
“Tetapi hari ini sejak 15 tahun yang sudah berjalan Otsus kita lebih banyak di prioritaskan ke infrastruktur, namun infrasturktur tersebut tidak pernah nampak, ini menjadi kendala tersendiri bagi kita,” ujar Politisi Partai Gerindra itu.
Menurutnya, kegagalan ini disebabkan tata kelola pemerintah yang tidak baik, seperti tidak konsistennya pemerintah Aceh dalam menjalankan program Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).
“Otsus hari ini tidak bersumber untuk kebutuhan yang seharusnya, tapi lebih kepada kepentingan politik,” terangnya.
Karena itu, Safaruddin menghimbau kepada seluruh masyarakat Aceh untuk tidak menyuarakan Aceh miskin, karena itu akan membuat kita semakin susah untuk memperjuangkan ke Pemerintah Pusat.[HR-RI.Tomi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar