Medan_Harian-RI.com
Alumnus Emerging Leaders Academies (ELA) yang meliputi unsur politisi muda lintas partai di Indonesia, resmi memperkenalkan Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) di acara training campaing track bersama Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) yang digelar di salah satu Hotel di Kota Medan, Jumat (12/08/22).
Muhammad Ziad Ananta, Ketua GEMA MKGR Provinsi Sumatera Utara dan
Steeringcommitee FPMI Pusat menyebutkan, FPMI hanya dikenalkan pada kegiatan dimaksud, bukan launching. “FPMI merupakan gagasan atau inisiasi dari politisi muda lintas partai dari alumnus ELA,” kata Ziad dalam siaran pers yang diterima media ini, Minggu (14/8/2022).
Muhammad Ziad juga menjelaskan bahwa tujuan Alumnus ELA mendirikan FPMI karena selama ini politisi-politisi muda banyak yang mengeluh karena sulitnya tembus pada kontestasi baik di legislatif maupun eksekutif.
“Dan kita juga akan mendorong penerapan kuota sebanyak 20 persen untuk kaum muda di parlemen maupun partai politik (parpol),” imbuh Ziad.
Alasannya kata Ziad, karena selama ini melihat banyak wajah legislatif di parlemen didominasi oleh politisi usia yang sudah lanjut. Sehingga menurutnya, untuk mewujudkan harapan politisi muda, FPMI dan Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) berencana mendeklarasikan forum FPMI di Jakarta atau Yogyakarta pada September mendatang.
Sementara Iskandar, politisi muda asal Aceh, yang juga dikenal sebagai Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) perwakilan Aceh Utara, mengajak para politisi muda Indonesia terkhusus di Provinsi Aceh untuk terus menjaga dan merawat demokrasi serta berpartisipasi langsung di pesta demokrasi 2024 mendatang, baik untuk eksekutif maupun legislatif.
“Pemuda harus mampu berkompetisi pada ajang pemilihan umum mendatang serta merebut kursi di parlemen,” ucap Iskandar, berharap.
Itulah kenapa, lanjut Iskandar, Alumnus ELA mendirikan Forum FPMI, guna menghadapi realitas politik yang keras ini, yang tidak terlalu memihak kepada kalangan politisi muda. Iskandar mengajak politisi muda harus menghadapi realitas dan pesimisme pada ajang Pemilu mendatang.
Iskandar berharap, dengan hadirnya forum ini masyarakat dan partai politik untuk memberi ruang terbuka kepada politisi muda yang ada di lintas partai politik.
“FPMI juga akan menyoroti pembatasan masa jabatan legislatif baik dari daerah hingga pusat, karena kalau kita lihat selama ini akan menghambat regenerasi kepemimpinan bagi anak muda, karena di beberapa daerah, ada anggota legislatif di tingkatan Kabupaten/Kota yang sudah menduduki jabatan legislatif hingga tiga periode lebih,” ujar Iskandar.
FPMI sangat bersepakat membahas beberapa keresahan politisi muda Indonesia melalui Steering Commitee Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI).
" Nantinya di September, kita akan mendorong penerapan kuota sebanyak 20 persen untuk kaum muda di parlemen maupun partai politik (parpol). Alumnus ELA juga sedang menggagas sekolah politik bagi politisi lintas semua partai,” tutup Iskandar yang juga jebolan alumni Akademi Bela Negara (ABN) Partai Nasdem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar