Tapanuli Utara_Harian-RI.com-
Ketua TP PKK Tapanuli Utara Satika Simamora, SE, MM didampingi Kepala Bappedalitbang Luhut Aritonang, Ketua Satgas Stunting BKKBN perwakilan Sumut Deni Andayuni menghadiri temu Optimalisasi Peran Kader Pembangunan Manusia (KPM), bertempat di Gedung Kesenian Sopo Partungkoan Tarutung. (Senin, 01/08/2022).
Kegiatan ini dimotori oleh Dinas Kesehatan yang diikuti 150 kader dari 8 kecamatan terdiri dari Kecamatan Tarutung, Siatas Barita, Adian Koting, Siborong-borong, Parmonangan, Muara, Pagaran dan Sipahutar.
Satika Simamora menjadi salah satu narasumber dalam acara ini, menjelaskan bagaimana cara menerapkan Strategi percepatan penurunan dan pencegahan stunting.
"Kita harus ada jiwa membangun, ibu harapkan kader harus bisa menganggap anak anak sebagai anaknya sendiri, mendidik dan memperhatikan sebagai bentuk perhatian sosial, harus mampu mencuri perhatian anak anak dan menyayangi anak dengan baik," ujar Ketua TP PKK mengawali.
Strategi yang di paparkan Satika untuk solusi menangani penurunan stunting yaitu mempunyai kasih sayang, perbaiki diri masing masing, menjadwalkan kunjungan untuk memperhatikan juga memberikan bantuan bibit.
"Harus ada strategi dengan cara mengajak para orang tua untuk kreatif dan produktif, ibu harapkan agar KPM maupun ibu rumah tangga, harus kreatif untuk menguatkan ekonomi keluarganya, semisal memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk produktif. Menanam sayur bayam, kacang ijo, memelihara ayam kampung, memberikan edukasi dengan humanis, agar mereka dapat memahami dan menerima anjuran dan solusi. Uang bukan harus dibalas dengan uang, tapi kasih sayang akan terbayar dengan berkah, dengan begitu maka angka stunting akan minus di Tapanuli Utara, bila kita berhasil merubah diri," papar Satika.
"Nanti tugas KPM harus memantau, membimbing mereka dengan waktu yang terjadwal, dan dengan data yang ada, ibu akan turun ke lapangan untuk memantau kinerja KPM didaerahnya," lanjut istri Bupati Drs. Nikson Nababan, M. Si.
Pada kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Tapanuli Utara juga memperkenalkan produk Ratu Kelor, inovasi dari Tienne Nadeak Ahli gizi dari Dinas Kesehatan. "Ini patut didukung dan patut ditiru untuk membuat biskuit dari daun kelor yang gizinya sama dengan segelas susu. Didesain dengan tampilan yang baik agar menarik bagi anak anak. Kita yakin produk ini. mampu mendukung kita dalam pencegahan stunting," pungkas Satika Simamora.
Sebelumnya, Ketua Satgas Stunting BKKBN perwakilan Sumut Deni Andayuni menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan KPM dalam menjalankan tugasnya, memantau serta mencatat paket kegiatan dan pelaksanaan 5 aksi dalam mendukung pelaksanaan penurunan stunting yaitu layanan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), konsultasi gizi terpadu, perlindungan sosial, air bersih dan sanitasi serta PAUD.
"Pembinaan Kader Pembangunan Manusia (KPM) merupakan salah satu upaya dalam rangka Intervensi percepatan penurunan stunting terintegrasi sebagai salah satu prioritas pembangunan nasional. Intervensi penurunan stunting dilaksanakan melalui 5 aksi secara terkoordinasi dan terpadu," ucap Deni Andayuni.
Rangkaian acara juga diisi dengan paparan dari Dinas Kesehatan Dan Dinas PMD Tapanuli Utara dan diakhir acara ditandai dengan mengucapkan slogan TAPASIDUNG (Tapanuli Utara Bersih dari Stunting) dan sesi foto bersama. (HR-RI.Jujur Sitanggang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar