Banda Aceh_Harian-RI.com
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Rakyat Adil Makmur Aceh ( PRIMA)Munzir Abe meminta PJ Gubernur Aceh untuk bekerja maksimal dalam upaya menurunkan angka kemiskinan.
Permintaan itu disampaikan Munzir untuk menjawab persoalan yang berlangsung lama namun sampai hari ini belum menemukan jalan keluar.
Alasannya, Angka kemiskinan di Provinsi Aceh terus naik dari tahun ketahun, bahkan dalam 3 tahun terakhir Aceh mendapat predikat salah satu provinsi termiskin di sumatra.
Saat ini sebanyak 806,82 ribu penduduk Aceh yang hidup di bawah garis kemiskinan per Maret 2022. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh yang dirilis 15 Juli 2022, komoditi makanan penyumbang kemiskinan terbesar di desa atau kota adalah beras.
Jumlah penduduk miskin yang tinggal di pedesaan menurut BPS 613,49 ribu orang. Angka tersebut tentu lebih banyak kalau dibandingkan penduduk miskin di perkotaan 193,32 ribu orang. Untungnya, BPS mencatat kemiskinan di Aceh per Maret lalu itu turun 43,3 ribu orang dari jumlah 850,26 ribu orang per September 2021.
Adapun garis kemiskinan di Aceh per Maret 2022 sejumlah Rp 579.227 per kapita per bulan. Artinya, penduduk dengan rata-rata pengeluaran di bawah jumlah itu dalam sebulan tergolong sebagai penduduk miskin.
Hal serupa juga dialami Aceh Utara. Daerah dengan penduduk miskin paling besar di Aceh 109,49 ribu orang per Maret 2021 juga menjadi daerah dengan luas panen padi paling besar di Aceh 62.689,44 hektare pada 2021.
Maka dalam hal ini kami Partai Rakyat Adil Makmur Aceh mendorong PJ Gubernur Aceh , Bapak Ahmad Marzuki untuk lebih memprioritaskan jalan keluar terhadap masalah yang di hadapi petani kita.
Hal yang sederhana namun berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar petani adalah dengan penerapan program tanam padi satu tahun tiga kali. Hal ini telah teruji mengdongkrak kualitas,kuantitas dan produktivitas petani yang lebih adil dan makmur kedepan nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar