Bandung barat_Harian-RI.com
Terkait pemberitaan yang di beritakan oleh salah satu Media yang berjudul "Agen E-Warong Diduga Tak Sesuai Syarat, Marak di Bandung Barat," Di pemberitaan itu di beritakan ada salah satu Agen E-Warong yang berada di Desa Ciptaharja, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung barat yaitu Agen ADZKIA, itu tidak benar.
Menurut pantauan Awak media HARIAN RI rabu 24/08/2022, terpantau Agen ADZKIA yang pemiliknya atas nama Ahmad kesehariannya memiliki dan buka waroeng toko kelontongan, berikut tanggapan Ahmad sebagai pemilik E-Waroeng di Wilayah Desa Ciptaharja terkait pemberitaan yang memberikan Agen ADZKIA tidak memiliki E-Waroeng.
"Emang betul kemarin ada (Wartawan) dan sempat bertanya, ya Saya jelaskan apa adanya, kami memiliki waroeng, cuma waroeng Saya apa adanya, beda dengan waroeng-waroeng yang gede, namanya juga rakyat kecil, cuma ngehonor di sekolah untuk mencari rezeki tambahan, terkait pemberitaan yang kemarin, ya Saya serahkan kepada yang di atas saja, kalaupun ada pihak terkait yang mau survey mau memantau ya disini pintu kami selalu terbuka," ungkapnya.
Ahmad juga berterima kasih dan mengapresiasi kepada wartawan yang menaikan berita Agen ADZKIA, Cuma Ahmad berpesan dalam beritanya supaya sesuai yang di jelaskan dan di filter lagi.
"Untuk wartawan yang kemarin memberitakan Agen ADZKIA, Saya ucapkan sangat berterimakasih sekali, mungkin ini jadi perhatian buat pemerintah dan himbara karena mungkin betul ada beberapa Agen yang memang mungkin tidak mempunyai waroeng, ataupun terkendala dengan keuangan waroeng nya jadi tutup
karena dengan kondisi Pandemi Covid yang berjalan sampai 2 tahun lamanya," terangnya.
"Saya apresiasi kepada para media (wartawan) cuman dalam pemberitaan tolong di filter lagi, karena ini menyangkut hidup orang lain juga hajat orang banyak juga," ujarnya.
Menurut Ahmad Untuk masalah KPM BPNT di Wilayah Desa Ciptaharja hususnya KPM yang belanja dari Agen ADZKIA selama jadi Agen E-Waroeng tidak ada yang complen.
"Alhamdulillah para KPM yang berbelanja di Waroeng kami tidak ada yang complen, selama Saya jadi Agen tidak ada yang complen, kalau di Agen Saya hampir semuanya di ambil secara perorangan, adapun yang dititipkan sama saudaranya yang tidak bisa ke sini, untuk di kolektif seperti ke RW yang banyak di beritakan Media, Alhamdulillah di Agen Saya tidak ada seperti itu," imbuhnya.
Untuk komoditi di Agen ADZKIA menurut Ahmad sudah sesuai PEDUM dari Kemensos.
"Untuk komoditinya kita kemarin selain Beras, ada telor, daging ayam, tahu/tempe, ada kacang juga buah-buahan kita mengikuti sesuai PEDUM aja," kata Ahmad.
Ahmad pun berharap dan berpesan kepada pemerintah bisa menstabilkan untuk penetapan pembagian BPNT apa mau per 2 Bulan atau 3 bulan semua warga KPM pingin kejelasan.
"Karena Agen itu dekat Dengan warga, karena lebih banyak hubungan emosional kadang warga itu KPM curhat "Pak kapan BPNT cair lagi" Saya mohon untuk pemerintah bisa menstabilkan jadi, kalaupun mau 2 bulan sekali, ataupun 3 bulan sekali itu rutin, dan di lapangan itu masih banyak terkendala dengan kartu kosong, kasian warga yang sudah jauh-jauh datang jalan kaki dari pegunungan datang ke sini setelah di gesek kartunnya kosong dan itupun tidak ada tembusan ke pihak BNI ataupun apa terkait kartu kosong itu, paling kita nanya ke pihak Desa, karena TKSK yang kemarin mengundurkan diri.ujarnya
Sumber lain mengatakan bahwa dulu TKSK Cipatat Dadan kena sidak oleh irjen kemensos karena ketua tksk kecamatan jadi Agen sembako," pungkasnya. (C.R )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar