Sidikalang Laehole_Harian-RI.com
Begitulah arti pentingnya peran dan fungsi Agama dan ajaran nya, baik adat istiadat dalam silaturahmi kekerabatan etnis batak
Mengutip firman Tuhan :
Heber 3,12
Lukas 16,1-13
Plsmen 113,1-9 dan
Ulaon ni apostel 4,24
Plsmen 22,23
Kotbah singkat dilakukan pengurus gereja uluan dan Pendeta A, Silalahi, dalam renungan firman, terkait meninggalnya Salah satu anggota keluarga alm Muller situmorang, atau bp Lamhot, atau op Ricard polyn situmorang yg tutup usia 65 tahun
Lahir thn 1957 dan meningeal dunia tanggal 14/9/2022, dikebumikan tanggal 19/9/2022 diDesa Bangun satu Kecamatan Laehole, sidikalang, Dairi, sumut
Acara demi Acara, berjalan dengan baik, dan sebelumnya istri kesayangan kita ibu Br Pakpahan tahun 2004 silam telah mendahului dipanggil Tuhan
Nampak dalam gambar, sama hadir berdiri disamping alm, beserta anak, putra Putrinya, cucu dan adek adek, anggiboru
Tidak luput dari tulang pamupus raja Silaban rombongan nya memberikan nasehat, ajakan dan ulos Saput
Begitu juga hula hula mertua raja Pakpahan, memberikan ulos tutup batang,
cukup sedih dan terharu dalam Acara itu, usia masih muda, mengingat anak dua belum Sempat menikah dan satu orang wanita dalam sekolah nya.
Acara tidak lepas Dari nyanyian rohani, Tu jolom, o Debataku, dstnya
Baik acara bebas pada malam harinya, untuk keluarga, saling mengucapkan sepatah Dua kata Kepala alm, dengan mencucurkan Air mata isak tangis
Nyanyian saling silih berganti, Mama kembali lah pada ku, dstnya.
Kotbah :
Banyak manusia saling memuji sesama manusia, karena jabatan nya, ekonomi nya, harta nya, pangkat nya, karena mampu menyelesaikan masalah, jika tidak saya menyelesaikan itu tidak selesai ujar kotbah itu.
Adat itu penting, penting sekali, tapi yang Paling penting firman Tuhan memuji Tuhan lewat peri laku, dan ahlak, perbuatan baik di hadapan Tuhan
Almarhum ini, sekedar mengingatkan kita itu gambaran nya, Diri mulah tangisi, jangan lagi saya tangisi.
Kita manusia pasti kesana ke kematian
Karena kematian itu adalah untung besar, semua manusia takut mati,
Panggilan Tuhan wajib kita turuti
Karena kematian lebih Besar dari kelahiran dan kematian lah jalan kita untuk ketemu, jumpa dengan Tuhan kita,
Saat ini kita lihat bp Muller situmorang dan keluarga dirundung duka.
Suka cita kita syukuri pada Tuhan
Seluruh keluarga alm setelah Duka ini kita antarkan ke tempat sementara ini, Kotbah meminta agar keluarga sabar tabah, dan rukun damai, harmonis saling mau menerima saran, nasehat dari orangtua, rukun lah dan damai
Karena kita pun wajib kepada kematian, ujar kotbah bp Pendeta, dicelah celah Acara dirumah, dan jauh sebelumnya, sudah bolak balik tanpa bosan gereja memberikan siraman rohani baik dari gereja tetangga charismatic oleh Pdt Sibarani silaban, Sth.
Tidak ketinggalan dari hula hula pamupus raja silaban dan Raja hula hula simatua, turut memberikan sepatah dua kata nasehat, dari firman Tuhan sambil meletakkan ulos panaput dan ulos tutup batang ke menantunya alm.
Adat istiadat :
Acara ini disebut menurut partangiangan Sari matua, dan jalan untuk minta doa restu dari seluruh hula hula, dan mengabdikan seekor lembu, lembu sitio tio
Acara dihalaman rumah duka setelah selesai Acara makan bersama.
Almarhumah Muller situmorang anak kedua dari sembilan bersaudara, enam putra Dan tiga wanita, anak dari Op. gok ma uli situmorang, br Silaban, asal dari sabulan samosir, lbn Tonga tonga
Dan juga sudah almarhumah
Almarhum Op. Ricard Polyn situmorang, atau bp Lamhot, Muller situmorang sesuai jujur ngolu (Riwayat hidup) yang dibacakan oleh anak pertama nya Lamhot situmorang juga belum menikah
Almarhum meninggalkan harta gono gini dari sembilan bersaudara, enam sudah menikah dan tiga belum menikah, sedang cucu 14 orang, jumlah keturunanannya, anak, menantu, putri dan menantu laki laki 15 orang jadi berjumpah 29 orang
Dua laki laki belum menikah Dan satu putri sedang sekolah, ibu nya telah duluan meninggal dunia thn 2004, yakni br Pakpahan.
Hula hula namarhaha maranggi :
Turut serta ambil bagian saling bagi rasa dan kasih memberikan ulos dan padi
1,silaban,sigalingging,sinaga
2,Manik
3,aritonang
4,silaban dan
5,togatorop
Alm anak kedua, Dari sembilan bersaudara, yakni Raja pakpahan
Sedang hula bona niari Raja Siregar, dari Muara, pulau sibandang
Bona tulang Raja Siregar
Tulang mangihut, atau rorobot marga Nababan, mertua almarhum
Hula hula parsiat :
Masih penuturan keluarga dekat pada awak media yang juga keluarga almarhun, Horas situmorang dan Op. Nopri situmorang siarung arung, juga dihadiri seluruh kelusrga besar Op. Tuan situmorang, boru, dan Bere, ibebere de desa bangun satu Kecamatan Laehole, sidikalang, Dairi.
Arisan marga, raja nadidapot hadir dari pertemuan detik detik pelaksaan tonggo raja.
Diperkirakan ratusan orang banyak nya pomparan atau keturunan op Sarbun situmorang atau op gok ma uli situmorang, ujar warga pada media.
semoga membawa hawa keharmonisan kekompakan tanpa perpecahan dalam keluarga ujar Horas situmorang selaku Media yang ikut terlibat acara pemberangkatan almarhum.
Boru Namatua :habeahan
Boru naposo :capah, manik, iboto ni suhut
Boru /Hela :
Bakara, Tobing, Sitanggang, aritonang, sitanggang
Napitupulu, Barus, sinurat
Hula hula naposo :
Silaban, Hombing, Hombing, Galingging, Sianturi, tp bolon, sinulingga, Hasugian.
Boru, Namatua seperti Habeahan (Pasaribu) turut hadir dari Kisaran bdr pulau, Huta rao op serti habeahan alm.
Begitu juga simatua ni boru, termasuk Siregar, dan Silaban tandas Op. Martin situmorang, adek kandung alm
Hingga berita ini diterbit kan pihak keluarga di besok pagi, keluarga melakukan Marsuap di makam ayahnya oleh warisannya.
Pulang lah dengan damai, rukun dan perdekatkan ke imanan kepada Tuhan yang maha kuasa, sabar3 tabah dan tekun murah Rezeki, panjang umur dan keadaan sehat di perantauan. (HR-RI.Horas Situmorang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar