Banda Aceh_Harian-RI.com
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melakukan ground breaking Gedung Kantor Regional Aceh yang berkonsep green building setinggi 10 lantai yang akan menjadi landmark kota Banda Aceh, Green building BSI Aceh didesain hemat energi dan ramah lingkungan Selasa 6 Sebtember 2022.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membangun gedung hijau ramah lingkungan pertama di Banda Aceh. Bangunan berkonsep green dan berkelanjutan ini akan jadi kantor cabang BSI yang terbesar di Aceh yang pertama kali di Indonesia setinggi 10 lantai dan menjadi landmark kota Banda Aceh.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengatakan Gedung BSI regional Office Aceh adalah bentuk dukungan BSI pada peningkatan perekonomian Aceh. Green building yang ditaksir bernilai ratusan miliar ini menjadi komitmen BSI untuk terus memperkuat layanan operasional di tanah rencong.
"Gedung ini adalah gedung yang pertama BSI bangun di seluruh Indonesia setelah merger, dengan konsep yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan berorientasi masa depan," kata Hery saat peresmian ground breaking dalam rangkaian acara Energi Kebaikan untuk Aceh, Selasa (6/9/2022) di Kota Banda Aceh.
Green building didesain hemat energi dan ramah lingkungan. Solar panel yang akan digunakan sebagai salah satu sumber kelistrikan akan jadi salah satu yang sumber daya solar panel terbesar di Aceh.
Hery mengatakan, gedung ini merupakan salah satu implementasi komitmen BSI mendukung ekonomi hijau yang sesuai program prioritas pemerintah dalam Presidensi G20. Pemulihan ekonomi berkelanjutan dilakukan dengan membangun kota hijau dan mengendalikan perubahan iklim global.
Ini sekaligus bagian dari mengimplementasikan konsep enviromental, sosial, and governance (ESG). Gedung BSI Aceh juga mencakup ruang terbuka hijau dalam pemilihan material hardscape yang ramah lingkungan, mengoptimalkan penyerapan air pada lahan yang tersedia dikutip dari Republika.Com.
Selain itu juga akan tersedia media publikasi videotron yang menyatu dengan sisi luar gedung sebagai media publikasi publik pertama di Aceh.
“Pembangunan gedung ini tidak akan meninggalkan unsur-unsur budaya dan kearifan lokal Aceh yang sering disebut sebagai Kota Serambi Mekkah,” kata Hery
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela peletakan batu pertama pembangunan Gedung BSI Regional Aceh sebagai energi untuk Aceh di Banda Aceh.
Ia menjelaskan peletakan batu pembangunan Gedung tersebut merupakan salah satu implementasi komitmen BSI mendukung green ekonomi, yang menjadi program prioritas pemerintah dalam Presidensi Grup yaitu, pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dengan membangun kota hijau dan mengendalikan perubahan iklim global.
Ia merincikan gedung BSI Aceh ini mencakup ruang terbuka hijau dalam pemilihan material hardscape yang ramah lingkungan dan mengoptimalkan penyerapan air pada lahan yang tersedia, serta menggunakan energi solar panel.
Gedung tersebut terdiri dari 10 lantai dengan tinggi 46,6 meter dan menjadi gedung perkantoran tertinggi yang dilengkapi dengan ruang terbuka hijau di lantai empat serta ditargetkan rampung pada 2024.
Selain mengusung konsep green building, gedung tersebut juga dirancang mengakomodir unsur budaya dan kearifan lokal dalam desain arsitekturnya.
Menurut dia pembangunan keuangan berkelanjutan menjadi salah satu komitmen perseroan atas tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan projects green Champaign dan kepedulian terhadap lingkungan.
Ia mengatakan di gedung tersebut nantinya juga akan tersedia masjid, convention hall, galeri budaya dan akan dilengkapi tempat pengecasan kendaraan listrik.
Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki dalam sambutan tertulis dibacakan Asisten Ini Setda Aceh, Iskandar AP berharap Bank Syariah Indonesia dapat terus ambil bagian dalam membantu Pemerintah Aceh memajukan ekonomi Syariah dan pembangunan Aceh secara umum.
“Kami menyampaikan terima kasih atas komitmen BSI berkontribusi dalam pembangunan ekonomi di Aceh semoga apa yang telah dilakukan dapat di
Tidak ada komentar:
Posting Komentar